NEW YORK, KOMPAS.com - Saat ini pekerjaan sampingan kian populer dan dilakoni oleh banyak pegawai.
Tujuannya jelas, untuk memperoleh penghasilan tambahan.
Akan tetapi, tidak sedikit juga pegawai yang berani undur diri dari perusahaan guna menekuni pekerjaan sampingannya hingga menjadi besar.
Baca juga: Ingin Tambah Penghasilan dengan Kerja Sampingan? Perhatikan Tips Ini
Nyatanya, sejumlah perusahaan besar global yang sudah meraup kesuksesan besar pun dulunya merupakan proyek sampingan sang pendiri.
Dilansir dari Business Insider, Rabu (1/4/2020), berikut ini 5 perusahaan global yang awalnya cuma proyek sampingan.
Tahun 1976 silam, Steve Jobs bekerja shift malam di Atari, sementara Steve Wozniak merupakan insinyur di Hewlett-Packard (HP).
Di waktu senggangnya, Jobs dan Wizniak bekerja membangun komputer di garasi. Komputer ini kemudian dikenal sebagai Apple I.
Mereka membuat mesin komputer dengan menggunakan bagian-bagian dari perangkat Atari dan mempresentasikannya ke atasan Jobs. Namun, sang bos menolak untuk berinvestasi.
Dalam beberapa dekade kemudian, Apple tak hanya menjadi raksasa teknologi dunia, namun juga berhasil mengubah wajah industri teknologi.
Baca juga: Punya Kekayaan Rp 8,8 Triliun, CEO Apple Pilih Tetap Hidup Sederhana
Pada tahun 2003, mahasiswa Harvard University bernama Mark Zuckerberg menciptakan Facemash, yang memungkinkan seorang mahasiswa menilai mahasiswa lainnya berdasarkan ketertarikan.
Meski situs itu ditutup ketika umurnya baru dua hari, namun Facemash menginspirasi Zuckerberg dan teman-temannya, yakni Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz, dan Chris Hudges menciptakan situs media sosial bernama Facebook pada tahun 2004.
Awalnya Facebook hanya dapat digunakan oleh mahasiswa Harvard, namun dikembangkan ke seluruh kampus di Amerika Serikat.
Baca juga: Corona Mewabah, Facebook Beri Bonus Rp 15 Juta ke Karyawannya
Kini, proyek kecil-kecilan tersebut berubah menjadi bisnis teknologi yang besar, sejalan dengan ekspansi Facebook yang masif.