Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Langkah BI agar Kurs Rupiah Tidak Terus Melemah

Kompas.com - 01/04/2020, 18:41 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan, telah mengambil langkah-langkah antisipasi untuk menekan pergerakan nilai tukar rupiah agar tidak menembus Rp 17.500 hingga Rp 20.000 per dollar AS.

Angka-angka tersebut adalah skenario terburuk pelemahan rupiah di tengah mewabahnya virus corona.

Namun, Perry menyebut kondisi kurs rupiah saat ini di level Rp 16.000 per dollar AS masih memadai.

Baca juga: Rupiah Ditutup Melemah, Sentuh Rp 16.450 Per Dollar AS

"Untuk skenario terberat kurs Rp 17.500 per dollar AS atau yang sangat berat Rp 20.000 per dollar AS itu adalah akan kita antisipasi supaya tidak terjadi. Dalam hal ini saya sebagai Gubernur BI menyatakan, tingkat rupiah saat ini sudah memadai. Oleh karena itu, BI terus berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," kata Perry pada konferensi video Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Rabu (1/4/2020).

Perry mengatakan, langkah-langkah antisipasi yang dilakukan BI selama ini sudah mampu menekan skenario terburuk nilai tukar rupiah agar tak menyentuh angka Rp 17.000 per dollar AS.

Tindakan tersebut juga dilakukan oleh bank sentral di seluruh dunia akibat tekanan pandemik virus corona.

Salah satunya, BI telah menurunkan suku bunga sebanyak dua kali di tahun ini.

"Seluruh bank sentral di dunia melakukan penurunan suku bunga, melakukan injeksitas, dan tentu saja mengurangi beban terhadap sektor ekonomi," ujarnya.

Baca juga: Perppu Izinkan BI Bailout Bank Sistemik, Gubernur BI: Kami Berusaha Itu Tidak Terjadi

Dia menjelaskan lagi, selama adanya tekanan pandemik virus corona membuat para investor atau pemodal asing melepas seluruh aset investasinya sehingga mempengaruhi pergerakan kurs rupiah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com