Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Virus Corona ke Ekonomi Diprediksi Berlangsung Lama, Wall Street Tertekan

Kompas.com - 02/04/2020, 07:40 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga saham di pasar saham Wall Street pada Rabu (2/4/2020) kembali tertekan. Hal tersebut disebabkan kekhawatiran investor akan dampak ekonomi akibat virus corona bakal lebih lama dari yang diperkirakan.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup terkoreksi 973,65 poin atau 4,4 persen menjadi 20.943,51.

Indeks S&P 500 ditutup lebih rendah 4,4 persen menjadi 2.470,5 dan indeks Nasdaq Composite ditutup pada level 7.360,58, atau ditutup lebih rendah 4,4 persen pada perdagangan hari ini.

Baca juga: Harga Saham Turun, Bos BCA dan 2 Direksi Lakukan Aksi Beli BBCA

Sebagian besar emiten mengalami harga terendah pada akhir perdagangan, dengan indeks Dow Jones yang sempat terkoreksi lebih dari 1.100 poin hari itu.

Presiden Donald Trump pada Selasa sore waktu setempat sempat menyatakan, Amerika Serikat harus siap menghadapi keadaan dua pekan ke depan, yang menurut dia bakal sangat menyakitkan.

Dampak virus corona, menurut pejabat Gedung Putih dikabarkan bisa menewaskan 100.000 hingga 240.000 jiwa di Amerika Serikat.

"Ini akan menjadi masa-masa yang sangat sulit dalam dua pekan ke depan," ujar Trump ketika memberi keterangan pers di Gedung Putih.

"Ketika Anda di malam hari mengingat jenis kematian yang disebabkan oleh musuh tak kasat mata ini, itu sangat menakutkan," ujar dia.

Tingkat Kematian Tinggi

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, ia akan menutup semua taman bermain di New York City dan mengatakan, tingkat kematian tinggi akibat virus corona di wilayahnya bakal berlangsung hingga Juli.

Dia juga mengatakan, saat ini setidaknya terdapat 83.000 kasus positif virus corona di New York.

Boeing, American Express dan Dow Inc semua turun lebih dari 7,5 persen, membawa indeks Dow Jones terkoreksi lebih dalam.

Adapun industri perumahan, utilitas dan energi serta keuangan menjadi beberapa sektor yang membuat indeks S&P 500 mengalami koreksi dengan masing-masing sektor mengalami penurunan setidaknya 5 persen.

Data dari ADP dan Moody's Analytics menunjukkan perusahaan AS memangkas 27.000 pekerjaan hingga 12 Maret 2020.

Kerugian yang dialami oleh penduduk AS di bulan Maret lebih buruk dari yang diperkirakan, ditunjukkan dengan tingginya klaim pengangguran di negara tersebut dalam sepekan terakhir.

Sementara itu, indeks manufaktur ISM AS turun menjadi 49,1 di Maret dari 50,1 di Februari, menandakan kontraksi dalam aktivitas manufaktur AS di tengah pandemik virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com