Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Ventilator, Harta Orang Terkaya di Singapura Naik Rp 58 Triliun

Kompas.com - 03/04/2020, 12:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

SINGAPURA, KOMPAS.com - Kekayaan pendiri perusahaan yang memproduksi ventilator atau alat bantu pernapasan melonjak signifikan pada tahun ini.

Kondisi ini sejalan dengan wabah virus corona yang membuat kebutuhan ventilator melesat. Virus corona telah memukul perekonomian dan pasar saham.

Dilansir dari Bloomberg, Jumat (3/4/2020), saham produsen ventilator Mindray Bio-Medical Electronics Co di bursa saham Shenzhen melonjak 40 persen sepanjang tahun ini, didorong peningkatan permintaan ventilator.

Baca juga: Harta 500 Orang Terkaya di Dunia Lenyap Rp 4.903 Triliun dalam Sehari

Virus corona membuat rumah sakit dibanjiri pasien kasus positif, yang salah satu gejalanya adalah kesulitan bernapas.

Kekayaan pimpinan Mindray, Li Xiting, yang merupakan orang terkaya di Singapura dilaporkan naik 3,5 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 58 triliun (kurs Rp 16.592 per dollar AS) sepanjang tahun ini.

Dengan demikian, hingga Kamis (2/4/2020), kekayaan Li tercatat sebesar 12,5 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 206,6 triliun menurut Bloomberg Billionaires Index.

Li sejajar dengan sejumlah orang terkaya di dunia yang juga menikmati kenaikan harta, termasuk CEO dan pendiri Amazon Jeff Bezos yang kekayaannya bertambah 3,4 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 56,1 triliun.

Sementara itu, kekayaan pendiri Microsoft Bill Gates ambrol 15,3 miliar dollar AS atau kira-kira Rp 252,8 triliun.

Baca juga: Di Tengah Virus Corona, Jeff Bezos Malah Tambah Kaya

Krisis kesehatan global yang terjadi saat ini membuat persediaan ventilator semakin menipis. Sekretaris dewan direksi Mindray Li Wenmei menyatakan, permintaan ventilator global 10 kali lebih tinggi dibanding jumlah yang tersedia di rumah sakit.

Jumlah kasus positif virus corona sudah melampaui 1 juta di seluruh dunia dan jumlah korban meninggal dunia sudah mencapai 52.000 orang.

Mindray sendiri memproduksi 3.000 unit ventilator per bulan dari pabriknya di China. Kapitalisasi pasar Mindray saat ini mencapai 44 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 727,5 triliun.

Dalam laporannya pekan ini, Mindray menyatakan pesanan dari Eropa melonjak secara dramatis. Italia dalam pesanan tahap pertamanya memborong 10.000 unit ventilator dan monitor produksi Mindray.

Baca juga: Kekayaan Pemilik Djarum Budi Hartono Lenyap Rp 71,3 Triliun

Mindray memproduksi sistem monitoring, ventilator, defibrillator, mesin anastesi, dan sistem infus. Perusahaan itu memiliki 17 anak usaha dan beroperasi di 30 negara.

Meskipun demikian, lonjakan permintaan ventilator diprediksi tidak akan berlangsung lama. Penjualan akan berangsur menurun ketika wabah virus corona mereda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com