Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Alat Pencegahan Covid-19 Produksi BLK Mulai Dibagikan ke Seluruh Indonesia

Kompas.com - 07/04/2020, 15:15 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui program Aksi Kemnaker, mengerahkan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk memproduksi alat-alat pencegahan penyebaran coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, BLK yang dilibatkan adalah BLK pusat (UPTP), BLK pemerintah daerah (UPTD), BLK Komunitas, dan Balai Pengembangan Produktivitas (BPP).

“Kami terus mengoptimalkan sumber daya pelatihan BLK pusat maupun daerah, BLK Komunitas, dan BPP pada kejuruan garmen, mekanisasi pertanian, serta welding,” kata Ida, dalam Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Selasa (7/4/2020).

Dalam produksi masker, Kemnaker melibatkan 15 BLK UPTP, 129 BLK UPTD, dan 4 BLK Komunitas.

Baca juga: Warga Lawan Covid-19 dengan Masker Nonmedis, Libatkan Napi hingga Alumni BLK

“Tahap I memproduksi 180.875 lembar masker, yang sesuai dengan standar kesehatan dan hasil konsultasi dengan Dinas Kesehatan terkait,” kata Ida.

Sementara itu untuk produksi hand sanitizer, Kemnaker melibatkan 8 BLK dan BPP pusat.

“Delapan BLK dan BPP ini memproduksi 8.500 liter hand sanitizer,” kata Ida.

Selain itu, 6 BLK pusat dan 4 BLK daerah ditugaskan untuk memproduksi bilik disinfektan. Sedangkan 8 BLK pusat memproduksi 2.740 set baju Alat Pelindung Diri (APD).

Baca juga: Masker Langka dan Mahal, Alumni BLK di Pekalongan Jahit 1000 Lembar

“Pembuatan wastafel dengan sistem infus diproduksi 1 BLK pusat yaitu BLK Lembang. BLK ini memproduksi 20 wastafel,” kata Ida.

Seluruh alat pencegahan penyebaran Covid-19 hasil produksi BLK didistribusikan kepada pihak yang membutuhkan antara lain TNI dan POLRI, petugas rumah sakit dan puskesmas, Posko Penanganan Covid-19, BNPB, serta pedagang pasar dan kaki lima.

Selain itu, pendistribusian barang juga dilakukan kepada petugas keamanan kementerian, instansi pemerintah daerah, dan swasta, masyarakat umum dan lingkungan sekitar BLK atau BPP, jemaah rumah ibadah, serta pengendara jalan umum dan ojek online.

Ida berharap, alat-alat tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.

Baca juga: Menaker Minta BLK Gelar Pelatihan dan Produksi Alat Pencegahan Penyebaran Covid-19

“Ini adalah bagian dari upaya bersama melawan Covid-19,” kata Ida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com