Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelanggan Telkomsel, Kini Akses Aplikasi Halodoc Tanpa Kuota

Kompas.com - 08/04/2020, 10:32 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Aplikasi kesehatan Halodoc bekolaborasi dengan provider Telkomsel menggratiskan akses layanan kesehatan online selama masa pandemi virus corona. Hal ini dilakukan untuk mendukung imbauan pemerintah terkait kebijakan physical distancing.

VP Marketing Halodoc Felicia Kawilarang mengatakan, dengan akses layanan kesehatan Halodoc tanpa kuota diharapkan masyarakat bisa teredukasi dan mendapatkan kesehatan jarak jauh.

“Di tengah kondisi saat ini, kami percaya kolaborasi ini akan memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama akses informasi dan layanan kesehatan yang menjadi salah satu faktor kunci dalam menanggulangi Covid-19,” ujar Felicia melalui siaran media, Rabu (8/4/2020).

Baca juga: Daftar Kartu Prakerja Harus Sedang Menganggur?

Halodoc mengaku akan mengoptimalkan ekosistem teknologi dan menggandeng lebih banyak pihak guna memperluas layanan kesehatan dari hulu ke hilir.

Felicia yakin dengan kolaborasi bersama Telkomsel bisa menggabungkan keahlian kedua belah pihak dalam meningkatkan infrastruktur pendukung informasi, sekaligus mengajak masyarakat tetap aktif mendapat informasi kesehatan selama berada di rumah.

Sejak awal pandemi Covid-19 mulai menjadi perhatian di masyarakat, Halodoc menghadirkan edukasi kesehatan sebagai langkah preventif yang efektif. Mulai dari pencegahan penularan virus, pentingnya melakukan physical distancing, hingga mitos dan fakta seputar Covid-19.

Pengguna Halodoc juga bisa melakukan cek risiko dini Covid-19 secara mandiri dengan layanan telemedicine. Fitur ini sudah tersedia dan dapat diakses oleh pelanggan Telkomsel di aplikasi My Telkomsel.

Baca juga: Kartu Prakerja untuk Menggaji Pengangguran?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com