Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSBB Diterapkan, Saham-saham Ini Potensial Dapat Cuan

Kompas.com - 11/04/2020, 07:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah pertama yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sejak 10 April 2020 hingga 24 April 2020. Alhasil, mobilitas masyarakat sedikit dibatasi dengan adanya status ini.

Beberapa kegiatan seperti pendidikan, tempat kerja, hingga kegiatan keagamaan pun dibatasi.

Meski demikian, PSBB ini tidak selalu berdampak negatif ke semua sektor usaha. Senior Vice President Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial menilai, salah satu sektor yang diuntungkan dengan adanya PSBB ini adalah sektor barang konsumsi.

“Sektor konsumer bagaimanapun yang paling defensif dan prioritas konsumer untuk kebutuhan primer,” ujar Janson sebagaimana dikutip dari Kontan.co.id, Sabtu (9/4/2020).

Baca juga: PSBB Jakarta Berlaku, Tarif Bus AKAP Akan Naik hingga 100 Persen

Janson merekomendasikan investor untuk mencermati saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Selain saham sektor konsumer, Janson melihat saham yang berhubungan dengan telekomunikasi dan mobile data juga bakal ketiban untung dengan pemberlakuan PSBB. Dus, ia menjagokan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Selain itu, emiten ritel kelas menengah bawah seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) juga cukup menarik. Meski pergerakannya kurang likuid, Janson menilai pemilik gerai Alfamart ini membukukan kinerja yang bagus pada 2019 silam.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga menjagokan saham telekomunikasi seperti PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) seiring dengan naiknya traffic data saat pemberlakuan PSBB dan work from home (WFH).

“Data trafik pasti naik selama WFH” ujar William kepada Kontan.co.id, Kamis (9/4).

Hal ini didukung oleh riset Nielsen yang mengatakan bahwa 80 persen konsumen Indonesia mengakses informasi seputar Covid-19 lewat media sosial, disusul berita televisi (77 persen), dan mesin pencari online (56 persen).

Ketiga medium ini adalah sumber informasi yang paling banyak diakses oleh konsumen untuk mengetahui perkembangan Covid-19.

“Menyusul pengumuman Presiden Joko Widodo mengenai kasus pertama Covid-19 pada 2 Maret 2020, sebanyak 61 persen konsumen mengecek berita terkait Covid-19 ini beberapa kali setiap harinya tak hanya di media elektronik tetapi juga lewat media digital,” tulis Nielsen dalam riset (8/4/2020).

Baca juga: Sektor Saham Ini Bakal Raup Untung di Tengah PSBB Jakarta

Sementara itu, Analis Ciptadana Sekuritas Robert Sebastian menilai, emiten farmasi seperti PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bisa saja diuntungkan dengan adanya momentum outbreak Covid-19.

Namun, mengingat produk vitamin KLBF tidak begitu banyak, maka keuntungan yang diambil KLBF pun tidak begitu signifikan.

“Selain itu banyak juga produk KLBF yang dijual di toko-toko seperti Guardian dan Century, yang banyak ditemukan di pusat perbelanjaan (mall). Sedangkan sekarang mall sepi dan banyak yang tutup juga,” ujar Robert kepada Kontan.co.id, pekan lalu.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com