Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokopedia Pastikan Tidak Lakukan PHK dan Pemotongan Gaji Karyawan

Kompas.com - 13/04/2020, 14:00 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perusahaan e-commerce Tokopedia menyatakan tidak melakukan PHK dan pemangkasan gaji para karyawannya di tengah wabah Corona.

VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak mengatakan perusahaan saat ini lebih fokus untuk membantu pemerintah dalam mengatasi masalah dampak penyebaran virus corona (Covid-19), sehingga opsi tersebut tidak menjadi pilihan yang tepat saat ini.

“Untuk isu PHK dan pemotongan gaji karyawan, Tokopedia memilih untuk tidak mengambil langkah tersebut dalam membantu menangani pandemi ini,” ungkap Nauraini melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Senin (13/4/2020).

Baca juga: Pandemi Covid-19, Tokopedia Tiadakan Program Ramadhan Ekstra Tahun Ini

Virus Corona berdampak pada beragam sektor di tanah air. Banyak perusahaan yang terpaksa gulung tikar karena usahanya tidak menghasilkan profit.

Beberapa perusahaan terpaksa merumahkan karyawannya dengan pemotongan gaji. Bahkan ada juga yang melakukan PHK karena kondisi finansial perusahaan yang terbatas.

Nuraini memastikan, saat ini perusahaan berada pada kondisi finansial yang kuat, sehingga mampu membayarkan gaji karyawan secara penuh, demikian juga dengan insentif THR (Tunjangan Hari Raya).

“Tidak ada PHK atau pemotongan gaji pokok, dan THR akan dibayarkan sesuai peraturan perundangan,” tegasnya.

Kondisi finansial yang kuat ini juga dibuktikan dengan pemberian potongan harga terhadap beberapa kebutuhan prioritas saat ini seperti alat kesehatan, makanan dan minuman.

“Kami juga mengambil langkah untuk memberikan diskon biaya layanan 100 persen bagi penjual di kategori tertentu, seperti alat kesehatan, makanan dan minuman. Ini dilakukan demi mendorong penjual untuk selalu memastikan ketersediaan produk, juga menjaga harga tetap stabil di masa seperti ini,” tegasnya.

Tokopedia juga saat ini fokus membantu pemerintah dengan menelurkan berbagai inisiatif demi meminimalisir dampak pandemic dari sisi ekonomi.

Baru-baru ini Tokopedia melakukan kampanye Jaga Ekonomi Indonesia. Hal ini mencakup upaya Tokopedia memenuhi kebutuhan tanpa harus ke luar rumah, menjaga kelangsungan bisnis para penjual, sekaligus turut mendorong pemulihan ekonomi Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com