Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Sentuh Level Tertinggi Sejak Februari 2013, Harga Emas Dunia Makin Mahal

Kompas.com - 14/04/2020, 08:38 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

CHICAGO, KOMPAS.com - Harga emas berjangka kembali naik pada akhir perdagangan Senin (13/4/2020) waktu setempat (Selasa pagi WIB).

Kenaikan tersebut dipicu oleh para investor yang panik memborong logam safe haven di tengah kekhawatiran dampak virus corona terhadap ekonomi global dan pendapatan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Bursa Comex naik 0,49 persen atau 8,6 dollar AS pada 1.761,40 dollar AS per ounce, setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak Februari 2013 di 1.769,50 dolar AS.

Hal tersebut merupakan hari perdagangan kedua berturut-turut untuk emas yang berdiri di harga tertinggi dalam lebih dari tujuh tahun.

Baca juga: Investasi Emas Antam, Berapa Labanya?

Di sesi sebelumnya, Kamis (9/4/2020) emas berjangka melejit 68,5 dolar AS atau 4,07 persen menjadi 1.752,8 dollar AS per ounce, merupakan level tertinggi sejak Oktober 2012, sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Pasar AS tutup pada Jumat (10/4/2020) untuk libur hari Paskah.

"Ekuitas AS mengalami fluktuasi besar dan orang-orang yang tidak bisa menahan gerakan semacam ini terus menumpuk emas," kata Phil Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.

"Saya masih berpikir inflasi yang datang adalah yang terbesar, alasan emas akan memiliki permintaan yang mendasarinya," tambah dia.

Inflasi dianggap sebagai positif bagi emas, karena emas dipandang sebagai penyimpan nilai yang aman ketika tekanan harga naik.

Investor bergerak ke emas sebagai aset yang aman ketika pasar dibanjiri dengan uang tunai dari bank-bank sentral di seluruh dunia karena pemerintah mendukung ekonomi mereka, di tengah efek dari penguncian virus corona yang dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan ekonomi, ekuitas, dan mata uang terdevaluasi.

Baca juga: Awal Pekan, Harga Emas Antam Naik Rp 1.000

Indeks-indeks utama Wall Street tergelincir ketika perusahaan Amerika meluncurkan apa yang diperkirakan menjadi musim laba triwulanan yang menyakitkan karena pandemi virus corona.

Federal Reserve AS pada Kamis (9/4/2020) mengumumkan paket stimulus 2,3 triliun dollar AS untuk membantu mengatasi wabah. Krisis telah memaksa 16,8 juta orang Amerika untuk mengajukan tunjangan pengangguran sejak pekan yang berakhir 21 Maret.

Para menteri keuangan Uni Eropa pada Kamis (9/4/2020) sepakat untuk mendukung setengah triliun euro bagi ekonomi mereka yang terpukul virus corona, tetapi membiarkan pertanyaan terbuka tentang bagaimana membiayai pemulihan di blok itu menuju resesi yang curam.

Pandemi telah menginfeksi lebih dari 1,8 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan 113.849, memaksa negara-negara untuk memperpanjang penguncian dan bank-bank sentral mengumumkan langkah-langkah dukungan guna mengurangi korban finansial.

"Efek deflasi COVID-19 telah menjadi hambatan bagi emas. Tetapi tren ini akan berbalik pada emester kedua 2020 ketika respons kebijakan oleh pemerintah dan bank sentral mengumpulkan daya tarik," kata analis UBS dalam sebuah catatan.

"Dipimpin oleh pelonggaran Fed, kami sekarang memperkirakan suku bunga AS yang sebenarnya turun lebih dalam ke wilayah negatif dan bahkan mungkin menguji posisi terendah pasca-GFC (krisis keuangan global)," kata UBS.

Suku bunga yang lebih rendah juga mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara logam mulia lainnya, seperti perak untuk pengiriman Mei turun 51,6 sen atau 3,21 persen, ditutup pada 15,537 dollar AS per ounce. Adapun platinum untuk pengiriman Juli naik 1,2 dollar AS atau 0,16 persen, menjadi 749,8 dollar AS per ounce.

Baca juga: Harga Emas Masih Bakal Naik?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com