Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Menguat ke Rp 15.600 Per Dollar AS, Tak Lagi Andalkan "Jamu Manis" BI

Kompas.com - 14/04/2020, 17:35 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berangsur menguat menapaki di kisaran Rp 15.600 per dollar AS pada Selasa, (14/4/2020).

Pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (14/4/2020), rupiah hanya ditutup melemah tipis sebesar 0,1 persen alias 15 poin di level Rp 15.645 dibandingkan penutupan Senin pada level Rp 15.630 per dollar AS.

Data Bank Indonesia mencatat, nilai tukar rupiah menguat 4,35 persen secara point to point pada 13 April 2020 lalu dibandingkan dengan level pada akhir Maret 2020. Namun, Rupiah masih mencatat  depresiasi sekitar 11,18 persen dibandingkan dengan level akhir 2019.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, berangsur menguatnya nilai tukar rupiah tak lagi mengandalkan intervensi dari Bank Indonesia alias "jamu manis" yang kerap disebut Perry. Artinya, rupiah menguat dari mekanisme transaksi pasar.

Baca juga: Rupiah Ditutup Melemah Tipis Hari Ini

"Saya nyatakan bahwa stabilitas dan penguatan rupiah ini adalah mekanisme pasar. Dalam bentuk apa? Bid dan over dari pelaku apakah bank maupun broker berjalan sangat baik," kata Perry dalam konferensi video, Selasa (14/4/2020).

Perry menyebut, apresiasi nilai tukar rupiah sepanjang April 2020 dipengaruhi oleh meningkatnya aliran modal asing yang masuk (capital inflow) ke pasar keuangan domestik, pasca ditempuhnya berbagai kebijakan fiskal dan moneter.

Di Indonesia, investor mulai memunculkan sentimen positif karena berbagai penanganan virus corona (Covid-19) dan bagusnya prospek pertumbuhan ekonomi nasional.

Mulai berangsur membaiknya sentimen positif investor terlihat dari indeks volatilitas (Volatility Index/VIX). VIX merupakan indikator ketakutan pasar (fear index) yang mengukur ekspektasi volatilitas.

Perry penyebut, indeks VIX sempat berada di level 18,8 sebelum akhirnya pada minggu ke-2 hingga ke-3 maret meninggi di level 85,4 akibat wabah virus corona. Namun pada 14 April, indeks VIX kembali menurun 41,2.

"Berarti penurunan sudah separuhnya dari angka yang tertinggi. Tapi 41,2 itu masih lebih tinggi dengan indeks VIX sebelum terjadi pandemi, yaitu 18,8," jelas Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com