Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Masih Mengkaji Penghentian Operasional KRL

Kompas.com - 15/04/2020, 11:06 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Menhub Ad Interim Luhut B Pandjaitan masih mempertimbangkan penghentian layanan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek.

Dirinya pun telah berkomunikasi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai banyaknya masyarakat Bodetabek masih bepergian ke Jakarta meski telah ditetapkan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Tadi Pak Gubernur DKI, Pak Anies bicara mengenai KRL. Pak Anies tolong dilihat kenapa masih banyak orang ke Jakarta. Soal mau menutup KRL kita lihat, karena enggak bisa seperti membalikkan tangan," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/4/2020).

Baca juga: Luhut: Pemerintah Akan Segera Tarik Turis dari China, Korsel, dan Jepang

Pertimbangan Luhut masih mengevaluasi operasional KRL, di antaranya, karena transportasi tersebut masih menjadi pilihan masyarakat Bodetabek untuk melakukan perjalanan antarkota. Selain itu, menyangkut pengiriman logistik, Luhut tidak ingin hal itu terganggu.

"Karena kalau ada yang traveling karena penting, kan enggak bisa juga. Logistik juga kita enggak mau terganggu," katanya.

Sebelumnya diberitakan, lima kepala daerah tingkat kota dan kabupaten di Bogor, Depok, dan Bekasi sepakat mengusulkan penghentian sementara operasional KRL saat penerapan PSBB yang akan dimulai serentak pada hari ini.

Usulan tersebut dibuat secara kolektif dan telah disampaikan pada Selasa kemarin kepada Menteri Perhubungan, Gubernur DKI Jakarta, dan Gubernur Jawa Barat. Langkah penghentian sementara operasional KRL tersebut dinilai mampu menekan penyebaran virus corona (Covid-19).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com