Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Ekonomi Digerogoti Corona, Rupiah Terdorong Melemah

Kompas.com - 16/04/2020, 09:57 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan di pasar spot Kamis (16/4/2020) kembali melemah.

Mengutip data Bloomberg pukul 09.12 WIB rupiah berada pada level Rp 15.669 per dollar AS atau melemah 94 poin (0,6 persen) dibandingkan penutupan Rabu pada level Rp 15.575 per dollar AS.

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pelemahan rupiah terdorong oleh sentimen negatif dari rilis data penjualan retail dan manufaktur AS yang buruk.

Data tersebut menunjukkan dampak negatif dari pandemi virus corona terhadap pergerakan ekonomi AS.

Rupiah berpotensi berbalik melemah hari ini mengikuti sentimen negatif global,” ungkap Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: Investor Buru Dollar AS setelah Data Tunjukkan Ekonomi Amerika Suram

Rilis data ekonomi AS menunjukkan data penjualan ritel bulan Maret turun -8,7 persen (penurunan terdalam sejak tahun 1992) dan indeks aktivitas manufaktur di wilayah New York juga terjun bebas -78,2 persen

Sementara itu, laporan Bank Sentral AS menunjukkan perekonomian terbesar dunia ini akan semakin memburuk ke depan. Termasuk tingkat pengangguran yang diramalkan akan terus naik, akibat terhentinya aktivitas ekonomi karena wabah.

Dana Moneter Internasional (IMF) juga sempat meramalkan, pertumbuhan ekonomi global akan melambat di tahun 2020. Hal ini terjadi akibat pandemi virus corona yang berlangsung sejak awal tahun 2020, menyebabkan industri mengalami banyak kerugian.

“IMF sudah mengeluarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang negatif di tahun 2020 karena wabah yang menghentikan atau menurunkan aktivitas perekonomian,” jelasnya.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 15.550 per dollar AS sampai dengan Rp 15.750 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com