JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) menyatakan, penjualan bahan bakar minyak (BBM) mengalami penurunan siginfikan sejak Maret 2020.
Hal ini utamanya dikarenakan, menurunnya mobilitas masyarakat, sehingga konsumsi BBM juga mengalami pelemahan.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, sejak diterapkannya imbauan kerja dari rumah atau work from home (WFH), penjualan BBM terus mengalami penurunan setiap harinya.
Baca juga: Pemerintah Dinilai Tidak Perlu Buru-buru Turunkan Harga BBM
Nicke melaporkan penjualan rata-rata harian BBM jenis premium dan perta series mengalami penuruanan sebesar 16,78 persen pada Maret 2020 dibandingkan rata-rata penjualan harian Januari dan Februari 2020.
Hal serupa juga terjadi pada penjualan BBM jenis solar, dexlite, dan pertadex yang mengalami penurunan sebesar 8,38 persen.
"Dengan PSBB di DKI Jakarta dan akan dilanjutkan dengan daerah lain, ini akan semakin tertekan," kata Nicke dalam rapat panitia kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (16/4/2020).
Bahkan, penjualan BBM di berbagai kota besar tercatat sudah mengalami penurunan di atas 50 persen.
Baca juga: Proses Digitalisasi SPBU Pertamina Terhambat Pandemi Corona
Adapun beberapa wilayah yang mengalami penurunan rata-rata penjualan BBM di atas 50 persen adalah, DKI Jakarta turun 59 persen, Bandung turun 57 persen, dan Makassar turun 53 persen.
"Ini situasi yang belum pernah terjadi. Jadi kalau dilihat adalah sales terendah sepanjang sejarah Pertamina," ujar Nicke.
Penurunan penjualan BBM ini diyakini akan berdampak terhadap kinerja Pertamina.
"Tentu saja ini akan berdampak besar dengan operasional kilang dan sisi keuangan Pertamina," ucap Nicke.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.