Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkop Fasilitasi KUMKM Suplai APD ke Kimia Farma

Kompas.com - 16/04/2020, 21:06 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Merebaknya penyebaran virus corona atau Covid-19 sangat berdampak bagi para pelaku usaha, khususnya koperasi, Usaha mikro, kecil, dan menengah (KUMKM). Di tengah situasi ini, Kemenkop UKM mendorong para pelaku KUMKM untuk memproduksi Alat Perlindungan Diri (APD) seperti masker dan pembersih tangan (hand sanitizer).

Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM, Victoria Simanungkalit mengatakan, pihaknya telah menggandeng KUMKM yang tergabung dalam program Karya Nusantara untuk membantu memproduksi APD.

"Kami telah menjalin komitmen dengan berbagai pihak untuk memastikan ketersediaan bahan baku, standarisasi produk, dan akses pemasaran produk KUMKM. Melalui program Karya Nusantara kami mengumpulkan para pelaku KUMKM untuk membantu mengolahnya," ujarnya dalam live streaming yang diselenggarakan Kemenkop UKM, Kamis (16/4/2020).

Baca juga: UMKM Terdampak Covid-19, Shopee Siapkan Stimulus Rp 100 Miliar

Victoria mengatakan, saat ini ada 330 KUMKM yang berasal dari 16 provinsi yang siap memproduksi kebutuhan APD.

"Kemarin baru 80 UKM yang sudah berhasil terkurasi statusnya dan hari ini saya yakin sudah bertambah," ucap dia.

Menurut Victoria, untuk memproduksi APD ini tidak sembarang KUMKM yang bisa melakukannya. Oleh sebab itu pihaknya menggandeng PT Daruma Adira Pratama untuk melakukan kontrol kualitas dan akses pemasaran produk APD yang diproduksi oleh KUMKM.

Untuk menyalurkan produksi KUMKM tersebut sebut dia, pihaknya bekerja sama dengan dengan PT Kimia Farma, Tbk. Pihaknya akan menyuplai 500.000 masker non medis sebanyak per bulan selama pandemik.

"Untuk mendukung upaya tersebut, Kementerian Kesehatan akan mempermudah prosedur pengurusan izin edar bagi produk alkes dan surat keterangan produk non alkes untuk masker non medis," katanya.

Sementara itu Ketua Tim Karya Nusantara Deasy Nurmalasaru menjelaskan, untuk memproduksi APD ini, pihaknya telah melakukan pengecekkan secara detail dengan melakukan kurasi agar menjamin APD dan masker yang dihasilkan memiliki standar yang baik.

"Kami sangat didukung dan berterima kasih kepada Kementerian Koperasi dan UKM sehingga kami memperoleh database produk atau UKM unggulan. Harapan kami setelah nanti uji lab kami meminta bantuan Kemenkop dan UKM agar Karya Nusantara menjadi payung dari UKM yang sudah bergabung," kata dia.

Baca juga: Pandemi Corona, UMKM Didorong Produksi Masker Kain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com