KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pada masa pademi covid-19 ini panen harus terus dilakukan demi mencukupi kebutuhan pangan masyarakat.
Untuk itu, ia meminta petani tetap harus waspada dalam melaksanakan panen.
"Kalau perut rakyat bersoal, maka tidak ada sesuatu yang tidak bisa kita lakukan,” ungkpanya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (17/4/2020).
Oleh karena itu, lanjutnya, untuk masalah pertanian semua pihak tidak boleh diam, tidak boleh lengah sedikit pun untuk menghadirkan upaya-upaya maksimal dalam mencapai harapan itu,
“Sebab, salah satu hal yang penting dalam pertanian menjamin kebutuhan pangan rakyat Indonesia sebanyak 267 juta orang," tegas SYL, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, dia menyebut, sektor pertanian menjadi harapan dan tulang punggung pemerintah dalam upaya menanggulangi Covid-19.
Baca juga: Tugas Kementan Itu Memastikan Pangan Tersedia...
“Tanggung jawab menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian (Kementan) dan semua pelaku pembangunan pertanian,” tegasnya.
Adapun, apa yang dikatakan SYL selaras dengan yang terjadi di Sumatera Selatan. Pasalnya, di Desa Tri Mulya Agung, Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin tengah melangsungkan panen di areal sawah 40 hektar (ha).
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Sido Makmur Sutris mengatakan, petani tetap melakukan panen padi di masa pandemi Covid-19 dan tetap melaksanakan protokol kesehatan dari pemerintah untuk mencegah penyebaran pandemi ini.
Dia menerangkan, pada saat ini dilaksanakan panen pada areal lebih kurang 40 ha dari total luas tanam 490 ha.
Baca juga: Bekerja Sama dengan Jasindo, Kementan Segera Bayar Klaim Asuransi Petani
Dia juga menyebut, sekitar 60 persen areal di Desa ini sudah selesai panen, dengan rata-rata produktivitas per ha berkisar 4,2 sampai 5,5 ton.
Untuk ragam varietas, kebanyakan yang ditanam petani di sini adalah Inpari 32, Mekongga, dan Lokal.
"Untuk Kecamatan Lalan total luas pertanaman padi lebih kurang 24.500 ha, dan yang telah panen seluas 15.000 ha,” jelasnya
Selain itu, Sutris juga menyebut panen kali ini berlangsung lebih mudah dan cepat karena menggunakan alat mesin pertanian (Alsintan) combine harvester.
“Dengan menggunakan combine ini panen bisa lebih cepat dan juga dapat menekan kehilangan hasil," ungkapnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.