Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Selama Pandemi, Industri Makanan dan Minuman Pastikan Operasional Sesuai Protokol

Kompas.com - 22/04/2020, 14:10 WIB
Hotria Mariana,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Merebaknya virus Covid-19 di Indonesia turut memukul sektor industri makanan dan minuman. Akibatnya, terjadi penurunan omzet hingga 30 persen, sebagaimana diungkap dalam data Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Meski demikian, hal tersebut tak lantas menyurutkan semangat para pelaku usaha makanan dan minuman. Mereka tetap beroperasi melayani kebutuhan masyarakat. Tentunya, dengan mengikuti prosedur protokol keamanan dan kesehatan yang berlaku.

Contohnya seperti yang diungkapkan para pemimpin perusahaan food and beverage (F&B), mulai dari Kopi Kenangan, Starbucks Indonesia, hingga Hoka-Hoka Bento lewat video #KitaVSCorona berikut ini.

Dalam video tersebut tak hanya kualitas produk yang jadi perhatian para pelaku usaha. Mereka juga memastikan operasional usahanya berjalan aman, bersih, dan sehat.

Baca juga: PSBB Bogor, Depok, dan Bekasi Resmi Dimulai, Ini Respons Grab

Tak ketinggalan, aturan menjaga jarak pun mereka terapkan, baik itu di lingkungan karyawan maupun mitra pengantar. Semua ini dilakukan semata-mata untuk menjamin keamanan masyarakat saat membeli makanan dari luar rumah.

Komitmen serupa juga dilakukan Grab, yang kini lebih berfokus pada jasa pengiriman makanan dan barang.

“Di Grab, kami menciptakan inovasi pengantaran tanpa kontak, sehingga konsumen dan mitra pengantaran bisa janjian sebelum makanan sampai sehingga mengurangi kontak fisik," kata Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (22/4/2020).

Neneng menambahkan, dengan terus beroperasinya layanan GrabFood, kami bisa membantu para pemain di industri makanan dan minuman untuk dapat tetap beroperasi.

Baca juga: Kerahkan Ribuan Armada, Grab Dukung Pemerintah Salurkan Bansos ke Masyarakat

"Bersama-sama kita pastikan bahwa roda perekonomian tidak pernah berhenti.” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com