Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bawang Merah Naik di Atas 5 Persen akibat Produksi Turun

Kompas.com - 30/04/2020, 04:17 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, harga bawang merah naik di atas 5 persen dalam satu pekan ini.

Berdasarkan informasi dari Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), lanjut Agus, harga bawang merah saat ini mengalami kenaikan akibat turunnya produksi di sentra produksi bawang merah di Brebes Jawa Tengah hingga 10 persen.

Penurunan ini terjadi karena hasil tanam yang kurang bagus dan stok panen sebelumnya mengalami kerusakan.

“Dari sisi distribusi ke Jakarta saat ini juga diinfokan ada penurunan. Pengiriman bawang merah dari Brebes ke Jakarta saat ini sebanyak 25 truk per hari dari sebelumnya 30 truk per hari. Jumlah ini berkurang 16 persen," ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (29/4/2020).

Baca juga: BI: Inflasi April 0,18 Persen, Bawang Merah Jadi Penyumbang Terbesar

Di sisi lain, harga bibit bawang merah juga naik menjadi Rp 40.000-Rp 45.000 per kilogram (kg) dari biasanya Rp 20.000 per kg (naik hingga 125 persen).

Hal ini berpengaruh terhadap penurunan luas tanam sekitar 20-30 persen karena yang bisa tanam hanya petani bermodal besar.

Setelah bekoordinasi dengan Kementeian Pertanian, diketahui kenaikan harga bibit dan serangan hama cenderung lebih tinggi pada musim hujan yang tentunya berimbas juga pada harga di tingkat konsumen.

Hal ini tergambar dari penurunan pasokan bawang merah ke Pasar Induk Kramat Jati menjadi sekitar 79 ton per hari dalam seminggu terakhir, di bawah pasokan normal 98 ton per hari.

"Harga bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati saat ini Rp 42.000 per kg, tertinggi di Manokwari Rp 70.000 per kg dan terendah di Kupang sebesar Rp 30.000 per kg,” katanya.

Sebagai informasi, harga bawang merah di tingkat petani saat ini sekitar Rp 27.000-Rp 28.000 per kg, dalam posisi masih di lahan dan kondisi basah.

Potensi Panen Raya

Dari informasi Kementan, pada akhir Mei 2020 akan ada potensi panen raya di sentra produksi lainnya di luar wilayah Pantura Jawa, seperti Nganjuk, Bima, dan Enrekang.

Panen ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pasokan dan menurunkan harga mendekati atau bahkan mencapai tingkat harga wajar (Harga Acuan) Rp 32.000 per kg.

Kondisi pasokan indikatif bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati per 28 April 2020 sebesar 93 ton.

Rata-rata pasokan harian bawang merah dalam seminggu terakhir sebesar 80 ton per hari, berada di bawah jumlah pasokan normal 98 ton per hari. Dibanding seminggu lalu, harga bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati naik 8,57 persen menjadi Rp 38.000 per kg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com