Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Keluhkan Tingginya Impor Obat hingga Minimnya Fasilitas Kesehatan

Kompas.com - 30/04/2020, 12:41 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, sektor kesehatan nasional belum dikelola secara maksimal.

Menurut Kepala Negara, hal ini semakin terlihat di tengah kondisi pandemi virus corona atau Covid-19.

Salah satu poin utama yang dikeluhkan oleh Jokowi adalah masih belum bisa terbebasnya produksi obat-obatan dari jeratan impor. Saat ini 95 persen bahan baku produksi obat-obatan nasional berasal dari luar negeri.

Baca juga: Pengusaha Jamu Protes Satgas Lawan Covid-19 DPR Impor Jamu dari China

Jokowi juga menyinggung industri nasional yang sampai saat ini belum bisa memproduksi berbagai alat kesehatan.

"Sekarang kelihatan semua. Lalu bagaimana tenaga medis, rasio dokter, rasio dokter spesialis, perawat apa cukup menghadapi situasi saat ini," ujarnya saat membuka Musrenbangnas 2020 secara virtual, Kamis (30/4/2020).

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan, sampai saat ini Indonesia masih memiliki penyakit menular berbahaya, seperti contoh TBC.

"Indonesia merupakan negara nomor 3 yang masih memiliki penyakit menular ini. Tiga besar dunia, India, China dan Indonesia," katanya.

Baca juga: Erick Thohir: Sangat Menyedihkan, Negara Sebesar Indonesia, 90 Persen Bahan Baku Obat Masih Impor

Lalu, bercermin terhadap kondisi pandemi Covid-19, Jokowi menilai tingkat ketersediaan fasilitas tempat tidur rumah sakit nasional masih rendah.

Bahkan, Indonesia berada di bawah India terkait rasio ketersediaan tempat tidur rumah sakit.

"Rasio tempat tidur berdasarkan penduduk 1,2 per 1.000. Artinya tersedia 1,2 tempat tidur bagi 1.000 penduduk. Dibandingkan negara lain India 2,7 per 1.000, China 4,3 per 1000, tertinggi jepang 13 per 1.000," tuturnya.

Oleh karenanya, Jokowi berharap pandemi Covid-19 dapat dijadikan momentum perbaikan sektor kesehatan nasional.

"Kejadian Covid ini menyadari kita semuanya betapa pentingnya health security," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com