JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Farah Indriani mengatakan, daerah luar Jawa seperti Maluku Utara kini menjadi daya tarik bagi investor asing pada periode triwulan 2020.
Ini dibuktikan dengan adanya peningkatan realisasi investasi asing di Provinsi Maluku Utara. Pada periode triwulan I-2020, Penanaman Modal Asing (PMA) Maluku Utara menempati peringkat ke-3 setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat, dengan nilai mencapai 0,77 miliar dollar AS.
“Data ini menunjukkan bahwa investor asing sudah mulai melirik daerah di luar Jawa, di mana banyak potensi investasi yang masih bisa dikembangkan dan tentunya didukung oleh infrastruktur yang memadai. Maluku Utara ini bisa menjadi primadona baru di wilayah Indonesia Timur,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (30/4/2020).
Baca juga: Jubir Menko Maritim: Tak Ada Kepentingan Pribadi Pak Luhut Soal 500 TKA China
Padahal pada 2017 lalu, realisasi investasi PMA di Maluku Utara hanya 0,2 miliar dollar AS dan berada pada peringkat 22 dibandingkan provinsi lainnya. Kemudian tahun 2018 realisasi investasinya meningkat menjadi 0,36 miliar dollar AS dan naik ke peringkat 18.
Di tahun 2019, terjadi lonjakan tajam realisasi investasi di Maluku Utara dengan nilai 1,0 miliar dollar AS yang menjadikannya berada di peringkat ke-8.
Sedangkan peringkat ke-4 dan ke-5 adalah Kepulauan Riau dengan total PMA sebesar 0,40 miliar dollar AS dan Sulawesi Tenggara sebesar 0,38 miliar dollar AS.
Berdasarkan data dari Pusat Koordinasi dan Pengawalan Investasi (Pusat KOPI), realisasi investasi PMA di Provinsi Maluku Utara pada tahun 2019 lalu. didominasi oleh sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya senilai 754,07 juta dollar AS.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Masih Rendah, Saatnya Harga BBM Diturunkan?
Pertambangan sebesar 100,87 juta dollar AS, Listrik, Gas, dan Air sebesar 76,62 juta dollar AS, perumahan, kawasan industri, dan perkantoran 67,98 juta dollar AS, serta konstruksi 6,33 juta dollar AS.
Investasi di Indonesia saat ini tidak hanya terfokus di Pulau Jawa saja, akan tetapi juga terdistribusi ke luar Jawa. Hal tersebut terlihat dari 19 persen kenaikan porsi realisasi investasi di luar Jawa di triwulan I-2020.
Pada periode yang sama tahun 2019, realisasi investasi luar Jawa sebesar 44 persen dengan nilai Rp 85,8 triliun dan Jawa 56 persen dengan nilai Rp 109,3 triliun. Realisasi investasi luar Jawa meningkat porsinya menjadi 48,6 persen sebesar Rp 102,4 trliiun dan Jawa 51,4 persen dengan nilai Rp 108,3 triliun.
“Melihat adanya peningkatan realisasi investasi di luar Jawa dari tahun ke tahun, kami optimis investasi dapat terdistribusi merata. Tidak hanya di pulau Jawa saja,” ujarnya.
Baca juga: Insentif Pajak Diperluas, Apa Dampaknya untuk Anda?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.