Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bekerja Sama dengan Swasta, Kementan Serap Kelebihan Stok Ayam Akibat Dampak Covid-19

Kompas.com - 03/05/2020, 13:00 WIB
Agung Dwi E,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian, bekerja sama dengan perusahaan integrator dan feed mill membantu menyelesaikan masalah kelebihan stok unggas yang dimiliki peternak mandiri dengan membelinya. 

Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Insan Perunggasan Indonesia (PINSAR), drh Hartono menyebut, upaya pemerintah itu menjadi angin segar bagi peternak mandiri di tengah rendahnya harga ayam akibat Covid-19.

“Kami mengapresiasi langkah pemerintah yang membantu membeli kelebihan ayam di tingkat peternak rakyat mandiri sebanyak 4 juta ekor,” tutur Hartono di peternakan miliknya, Bogor, Sabtu (02/05/2020) lewat keterangan tertulis.

Hartono mengimbuhkan, kerja sama tersebut sangat membantu peternak. Meski saat ini serapannya dinilai masih sangat kecil dan belum sepenuhnya menyelesaikan masalah penurunan permintaan akibat pandemi. 

Ia dan peternak berharap, ke depan serapan ayam dapat ditingkatkan.

Baca juga: Pastikan Kebutuhan Pokok Aman, Kementan Perbaiki Alur Distribusi

Apresiasi juga disampaikan peternak ayam asal Bogor, Kadma asal Desa Leuwi Batu, Leuwiliang, Kabupaten Bogor. 

Ia berharap metode dari Kementan tersebut bisa menjadi contoh solusi dan insentif dalam mengurangi kerugian peternak di tengah pandemi Covid-19.

"Dengan arahan pemerintah, pola tersebut bisa ditiru dan diikuti oleh para perusahaan integrator atau perusahaan feed mill lain agar mempercepat solusi bagi kami,” ujarnya. 

Ayam di peternakan milik Kadma dibeli oleh salah satu perusahaan pakan ternak nasional dengan harga pasar.

Selain itu, perusahaan tersebut juga memberi tambahan Rp 2.000 per kilogram.

Pola pembelian serupa juga terjadi di daerah lain. Ketua PINSAR Jawa Tengah, Parjuni, mengatakan, perusahaan integrator membeli stok ayam dengan harga lebih baik, yakni Rp 15.000 per kilogram, dibandingkan harga pasar yang sebesar Rp 11.000 per kilogram.

Berdasarkan data per 1 Mei 2020, kerja sama Kementan dan perusahaan integrator yang telah berjalan sembilan hari mampu menyerap 455.318 ekor ayam peternak mandiri.

Baca juga: Kementan Perkirakan Produksi Beras Indonesia Surplus 6,4 Juta Ton

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I Ketut Diarmita, mengatakan, pihaknya akan terus mendorong agar perusahaan integrator menjalankan komitmen kerja sama dengan pemerintah.

Dalam kerja sama tersebut, total 4.119.000 ekor ayam hidup milik peternak mandiri akan diserap oleh perusahaan integrator.

Stok tersebut berasal dari enam provinsi sentra peternakan, yakni Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.

“Serapan terbesar saat ini di Jawa Barat 253.566 ekor, Jawa Tengah 120.915 ekor, dan Jawa Timur 54.660 ekor. Sudah ada 19 mitra peternakan yang melaporkan,” tuturnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com