Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] EKspor Lobster Dibuka | Masalah Penyaluran Bansos

Kompas.com - 09/05/2020, 07:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengizinkan lobster, setelah sebelumnya sempat dilarang oleh Susi Pudjiastuti.

Berita tersebut menjadi yang terpopuler sepanjang hari kemarin, Jumat (9/5/2020). Semetara itu berita lain yang juga terpopuler adalah tentang bansos. Berikut adalah daftar berita terpopuler selengkapnya:

1. Sah, Ekspor Benih Lobster Kini Diperbolehkan

Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Edhy Prabowo resmi mencabut larangan ekspor benih lobster era Susi Pudjiastuti.

Pencabutan aturan era Susi itu ditandai dengan peraturan menteri (Permen) yang baru, yakni Permen KP Nomor 12/Permen-KP/2020 Tentang Pengelolaan Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.), dan Rajungan (Portunus spp.), di Wilayah Negara Republik Indonesia. Aturan baru tersebut diundangkan di Jakarta pada tanggal 5 Mei 2020.

Dalam salinan Permen sesuai aslinya yang diakses dari laman resmi KKP, Jumat (8/5/2020), ekspor dan budidaya lobster dibolehkan dengan berbagai ketentuan. Selengkapnya silakan baca di sini.

2. Sri Mulyani Soal Bansos: Masalahnya Bukan di Anggaran...

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah telah menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19).

Bansos yang disalurkan dalam bentuk Program Keluarga Harapan (PKH) misalnya, realisasi penyaluran PKH telah mencapai Rp 16,56 triliun hingga 6 Mei 2020. Besaran tersebut termasuk untuk tambahan peserta PKH sebanyak 710.885 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan total nilai Rp 143,07 miliar.

Selain itu paket bantuan berupa sembako yang disalurkan melalui program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pemerintah telah menyalurkan untuk 15,2 juta KPM dari target 20 juta KPM. Selenkapnya silakan baca di sini.

3. Airy Rooms Gulung Tikar, Ini Penyebabnya

Startup hotel yang berafiliasi dengan Traveloka yaitu Airy Rooms menutup bisnisnya secara permanen diakibatkan oleh pandemi Covid-19.

Mengutip dari DealStreetAsia, Jumat (8/5/2020), Airy menghentikan operasi bisnisnya dalam waktu kurang dari sebulan dan telah memberitahukan para mitra propertinya untuk menghentikan kemitraan yang akan berlaku mulai tanggal 31 Mei 2020.

"Kami memutuskan untuk menghentikan kegiatan operasional karena wabah Covid-19 dan kami telah melakukan upaya terbaik bagi kami untuk mengatasi dampak dari bencana nasional ini. Namun karena penurunan yang signifikan dalam bisnis serta berkurangnya jumlah sumber daya manusia yang kami miliki, kami telah memutuskan untuk menghentikan aktivitas bisnis kami secara permanen," tulis Airy Rooms dalam salah satu dokumen miliknya mengutip dari DealStreetAsia. Selengkapnya silakan baca di sini.

4. Erick Thohir Angkat Didiek Hartantyo sebagai Dirut KAI Gantikan Edi Sukmoro

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran direksi di PT Kereta Api Indonesia ( KAI) (Persero). Adapun posisi yang dirombak meliputi Direktur Utama, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha, Direktur Niaga, dan Direktur SDM dan Umum.

Posisi Edi Sukmoro sebagai Dirut Utama KAI kini telah beralih dan dijabat oleh Didiek Hartantyo yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan.

Peralihan jabatan ini telah tertulis dalam Surat Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan PT KAI Nomor: SK-142/MBU/05/2020. Selengkapnya silakan baca di sini.

5. Soal Tagihan Listrik Pelanggan Melonjak, PLN Lakukan Hal Ini

PT PLN (Persero) membuka Posko Informasi Tagihan Listrik di Kantor Pusat PLN, Jakarta. Posko tersebut disiapkan guna merespons isu kenaikan tagihan listrik yang dialami oleh sebagian warga menyusul diberlakukannya PSBB akibat pandemi Covid-19.

Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN I Made Suprateka mengatakan, posko tersebut secara proaktif akan menghubungi pelanggan yang teridentifikasi mengalami kenaikan tagihan listrik cukup signifikan melalui telepon yang terdaftar pada basis data pelanggan PLN.

Hal tersebut dilakukan untuk memberikan informasi kepada pelanggan mengenai penyebab kenaikan tagihan listrik.

“Jadi kami akan proaktif menghubungi pelanggan dan memberikan penjelasan mengenai penyebab kenaikan tagihan listrik tersebut. Supaya pelanggan tidak kaget dan memahami penyebabnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (8/5/2020). Selengkapnya silakan baca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com