NEW YOK, KOMPAS.com - Pandemi virus corona (Covid-19) telah membuat banyak pelaku usaha mengalami tekanan dalam menjalankan bisnis.
Di Amerika Serikat, setidaknya gelombang PHK dan pekerja yang dirumahkan terus terjadi. Hingga saat ini, setidaknya 21 persen pekerja di AS telah mengajukan klaim tunjangan pengangguran sejak pertengahan Maret ini.
Selain itu, ekonom-ekonom di Negeri Paman Sam juga menilai, perekonomian negaranya bakal mengalami resesi tahun ini.
Meski beberapa negara bagian mulai membuka kegiatan bisnis, namun banyak pekerjaan yang telah hilang diperkirakan tidak dapat kembali.
Baca juga: Pandemi Corona, Pengajuan Izin Usaha Sektor Kesehatan Terus Bertambah
Namun demikian di tengah pandemi ini, ada beberapa perusahaan yang justru bisa bertahan bahkan bertumbuh di tengah perilaku konsumen yang berubah drastis.
Meski restoran, bar, hingga tempat gym menjadi sepi dan harus tutup lantaran masyarakat harus beraktivitas di rumah, bagi beberapa perusahaan hal tersebut menjadi kesempatan baru.
Berikut daftar perusahaan yang alami pertumbuhan bisnis di tengah pandemi:
1. Activision Blizzard, Electronic Arts, dan Nintendo
Video game populer seperti baku tembak, sepak bola, hingga permainan binatang lucu telah menjadi anugerah bagi perusahaan game papan atas.
Activision Blizzard (ATVI) mengatakan game 'Call of Duty: Modern Warfare' yang keluar pada bulan September, telah terjual jauh lebih banyak dibanding seri lain Call of Duty yang telah lebih awal rilis.
Pada kuartal I tahun ini, Activision Blizzard mencatatkan penjualan mencapai 1,52 miliar dollar AS meningkat 21 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Untuk Electronic Arts (EA), pendapatan kuartal keempat tumbuh 12 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Pertumbuhan tersebut didukung oleh penjualan FIFA, Madden NFL, The Sims 4. Seperti Activision, EA juga diuntungkan oleh aktivitas masyarakat yang terbatas di rumah dan membutuhkan lebih banyak hiburan.
Hal yang sama dialami Nintendo, yang mencatatkan lonjakan laba tahunan sebesar 41 persen. Angka tersebut adalah yang tertinggi dalam sembilan tahun terakhir.
Sementara di sisi lain laba dalam tiga bulan pertama tahun 2020 tumbuh lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Penjualan musim semi ini didorong oleh kesuksesan game 'Animal Crossing: New Horizons,'.
Perusahaan menjual lebih dari 13 juta unit game dalam enam minggu pertama.
Baca juga: Banyak Perusahaan Terancam Gulung Tikar, Ini Kata Kadin
2. Clorox Company dan Reckitt Benckiser
Semasa pandemi, banyak orang yang tak henti membersihkan tiap sudut rumahnya.
Clorox (CLX) mengatakan minggu lalu keseluruhan penjualannya melonjak 15 persen untuk kuartal pertama. Penjualan segmen pembersih Clorox, yang seperti tisu melonjak 32 persen.
Ada juga 'peningkatan permintaan konsumen' untuk tempat kotoran kucing dan kebutuhan memanggang, yang memicu kenaikan penjualan 2 persen di segmen rumah tangga.
Reckitt Benckiser (RBGLY), perusahaan Inggris yang membuat Lysol dan Dettol, juga mencatatkan rekor penjualan. Penjualan kuartal pertama naik 13,5 persen karena permintaan konsumen yang kuat untuk disinfektan.
Nielsen menyatakan pada bulan Maret dan April, penjualan disinfektan aerosol melonjak 230,5 persen dan pembersih serbaguna 109,1 persen dari dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.