SHANGHAI, KOMPAS.com- Pembuat mobil listrik Tesla Inc mengantongi pinjaman modal kerja dari Bank Industri dan Komersial China Limited sebesar 565 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,47 triliun (kurs Rp 15.000 per dollar AS).
Menurut otoritas setempat seperti dikutip dari DealStreetAsia, Senin (11/5/2020), pinjaman tersebut akan digunakan untuk biaya operasional operasional pabrik Tesla di Shangai.
Pabrik tersebut juga merupakan pabrik mobil pertama perusahaan Elon Musk itu di luar Amerika Serikat.
Hal itu sebagai upaya Tesla untuk mendongkrak penjualannya di pasar mobil terbesar di dunia tersebut, sekaligus menghindari pengenaan tarif impor seiring perang dagang natara AS dengan China.
Tesla sendiri telah menangguhkan produksi di pabriknya di San Fransisco karena dampak Covid-19.
Departemen Kesehatan setempat Jumat (8/5/2020) juga mengingatkan Tesla untuk tidak berproduksi atau membuka pabriknya dalam kurun waktu yang belum ditentukan seiring dengan kebijakan karantina lokal (lockdown).
Baca juga: Wamen BUMN Minta Bantuan Ventilator ke CEO Tesla Elon Musk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.