Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos ASDP Jamin Tidak Akan Ada Penumpukan Penumpang di Pelabuhan

Kompas.com - 14/05/2020, 16:30 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi memastikan, penumpukan penumpang yang dikecualikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tidak akan terjadi di pelabuhan.

Pasalnya, berbeda dengan bandara, proses verifikasi data dan dokumen calon penumpang tidak dilakukan di dalam pelabuhan. ASDP telah menyiapkan posko pengecekan atau buffer zone di luar pelabuhan untuk memastikan kelengkapan tiket hingga dokumen calon penumpang.

"Sedikit berbeda dengan bandara, kita itu check point di luar pelabuhan," kata Ira dalam konferensi pers virtual, Kamis (14/5/2020).

Baca juga: Kemenhub Investigasi Maskapai yang Diduga Langgar Batasan Jumlah Penumpang

Proses pengecekan di buffer zone juga dibantu oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Dalam proses pengecekan tersebut, calon penumpang akan dicek terlebih dahulu maksud keberangkatan dan juga dokumen pelengkapnya.

"Jadi orang yang lolos ke pelabuhan diasumsikan sudah oke," ujarnya.

Selain itu, ASDP juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk mengatur aliran orang dan kendaraan menuju pelabuhan. Dengan demikian, penumpukan diharapkan tidak terjadi.

"Kunci yang paling utama adalah koordinasi," katanya.

Baca juga: Larangan Mudik, 186.891 Kendaraan Dinas Melintas Gerbang Tol Cikarang Barat

Selain itu, Direktur Teknik dan Fasilitas ASDP Kusnadi Wijaya mengatakan, seluruh fasilitas ASDP dalam kondisi siap beroperasi mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang.

"Kami menyiapkan berbagai skenario, tapi yang saat ini kita gunakan adalah skenario tidak mudik," ucapnya.

Sebelumnya, ASDP mengatakan pihaknya sudah diberikan tugas oleh Kementerian BUMN untuk tidak memberikan kompromi kepada seluruh jajarannya yang membantu masyarakat untuk mudik.

Bahkan, ASDP tidak segan-segan untuk memecat petugas di lapangan yang terbukti meloloskan masyarakat yang nekat mudik.

Baca juga: Sempat Ada Penumpukan Penumpang di Bandara Soetta, Ini Kata AP II

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com