Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendes Akan Intensifikasi 509.000 Lahan, untuk Apa?

Kompas.com - 14/05/2020, 22:30 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bakal melakukan intensifikasi atau mengoptimalkan 509.000 hektar (ha) lahan pertanian di kawasan transmigrasi.

Menteri Desa PDTT Abdul Hakim Iskandar menyebutkan, total lahan tranmigrasi ada 3,2 juta hektar. Adapun sebenarnya, dari jumlah tersebut Kemendes PDTT telah mengajukan 1,8 juta hektar lahan yang bakal dilakukan intensifikasi.

Namun dari jumlah tersebut, hanya 509.000 hektar yang dinyatakan memenuhi syarat untuk dilakukan intensifikasi.

Baca juga: Jonan Buka Suara Soal Langkah Erick Thohir Rombak Direksi PT KAI

"Untuk daerah-daerah yang 500.000 hektar, kami upayakan musim kering sudah mulai. Ini harus diskusi dulu dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), dan perguruan tinggi terkait dengan bibit yang tidak butuh banyak air," kata Abdul dalam video conference, Kamis (14/5/2020).

Adapun beberapa syarat lahan yang dianggap layak untuk dilakukan intensifikasi adalah ketersediaan bibit unggul, pupuk, mekanisasi, irigasi, Rice Milling Unit, offtaker hingga mitra kerja seperti bank dan lainnya.

Berdasarkan data Kemendes, 509.000 hektar lahan yang siap diintensifikasi tersebut tersebar di 243 desa yang berada di Mesuji (Lampung), Telang (Banyuasin), Bangka Belitung, Rasau Jaya (Kubu Raya), Dadahup (Lamunti (Kapuas), Barito Kuala (Kalimantan Selatan), Maloy (Kutai Timur), Boalemo (Gorontalo), Bungku (Sulawesi Tengah) serta Luwu Timur.

Baca juga: Token Listrik Gratis Bulan Mei Sudah Bisa Diakses, Ini Caranya

Menurut Abdul, dari lahan tersebut bisa diproduksi 5 juta ton padi atau sekitar 2 juta ton beras setiap tahuhnnya.

"Kalau kita asumsi, 5 juta ton padi akan jadi berapa beras? Dari gabah kering panen jadi gabah kering giling itu menyusut sekitar 20 persen, kemudian dari gabah kering giling menjadi beras itu rata-rata menyusut 50 persen jadi akan menghasilkan sekitar 2 juta ton beras," jelas Abdul.

Abdul menyebut, dengan jumlah 2juta ton beras tersebut setidaknya bisa menyediakan konsumsi untuk 16 juta masyarakat per tahunnya.

Untuk anggarannya, Kemendes PDTT mengalokasikan sekitar Rp 236 miliar. Selain itu, Kemendes juga mengalokasian dari program padat karya intensifikasi padi sebesar Rp 94 miliar.

"Dana salah satunya dari dana desa pagunya Rp 236 miliar, tapi juga dari Kementerian/Lembaga lain, misalnya untuk irigasi pelaksanaan dari keenterian desa dan bisa gunakan padat karya tunai desa dengan alokasi total Rp 94 miliar. Itu untuk intensifikasi di 243 desa," jelas Abdul.

Baca juga: Jubir Luhut: Infonya Ada Purnawirawan yang Namanya Dicatut Dukung Said Didu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com