Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan Internet Naik Saat Pandemi, Trafik Indihome Naik 25 Persen

Kompas.com - 16/05/2020, 03:51 WIB
Reni Susanti,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Sejak pemerintah menerapkan kebijakan kerja dari rumah atau work from home (WFH) dan belajar dari rumah, penggunaan internet meningkat.

Bahkan Telkom Regional 3 Jawa Barat mencatat, peningkatan penggunaan internet jaringan serat optik Indihome naik 20-25 persen.

“Kenaikan traffic tertinggi terjadi pada Februari-Maret dan Maret-April, mencapai 30 persen. Baru landai di April-Mei di 25 persen,” tutur Executive Vice President Telkom Regional III Jabar, M Khamdan dalam konferensi video, Jumat (15/5/2020).

Baca juga: Telkom Diminta Beri Akses Internet Gratis Selama Pandemi Covid-19

Khamdan menjelaskan, tingginya penggunaan internet disebabkan perilaku yang berubah setelah pandemi.

Jika dulu, para pekerja menggunakan internet kantor, kini di rumah, semua dilakukan melalui internet. Baik itu rapat, belajar, pengajian, semua melalui internet.

Dari data yang diperolehnya, peningkatan terbesar bandwidth untuk kebutuhan rapat virtual. Ini antara lain melalui Skype, Cloudx, Zoom, Google Meet, Webex, dan aplikasi lainnya.

Terbesar kedua adalah streaming YouTube. Kemudian diikuti edukasi, baru ke hiburan.

Baca juga: Bukan Kaleng-kaleng, IndiHome Luncurkan Layanan Internet Cepat 1 Gbps

“Kondisi ini diperkirakan akan membentuk suatu tren baru yang disebut new normal. Apakah itu kuliah, pengajian, ke depan akan banyak yang online,” imbuhnya.

Untuk mendukung tingginya aktivitas mayarakat, sejak Maret 2020, Telkom mengeluarkan paket IndiHome Learning From Home.

Paket ini mendukung aktivitas belajar online dari rumah. Untuk mengoptimalkan hal tersebut, pihaknya sudah bekerjasama dengan sejumlah kampus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com