Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal I 2020, Sampoerna Catat Laba Bersih Rp 3,32 Triliun

Kompas.com - 18/05/2020, 14:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mengumumkan hasil kinerja tahun 2019 dan kuartal I tahun 2020.

Sampoerna melaporkan peningkatan laba bersih pada kuartal I tahun 2020 sebesar 1,1 persen menjadi Rp 3,32 triliun dibandingkan tahun lalu.

Peningkatan laba bersih didorong beban biaya operasional yang tidak memberatkan. Sementara itu, pendapatan menurun 0,5 persen menjadi Rp 23,7 triliun, lantaran penurunan volume penjualan rokok, yang diimbangi sebagian kenaikan harga.

Baca juga: Tutup Sementara 2 Pabrik, Sampoerna Pastikan Karyawan Dapat Gaji dan THR

Pada kuartal I tahun 2020, pangsa pasar dan volume Sampoerna turun menjadi 30,3 persen dan 20,4 miliar unit.

Hal ini terutama disebabkan oleh merek Dji Sam Soe Magnum Mild, yang mencerminkan bahwa perokok dewasa lebih memilih untuk membeli merek-merek dengan harga sangat rendah dikarenakan selisih harga yang melebar.

Penurunan tersebut diimbangi sebagian oleh peningkatan pangsa pasar merek Sampoerna A yang menunjukkan berkurangnya selisih harga dengan merek-merek pesaing yang memiliki harga menengah dan rendah.

"Tahun 2020 akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi industri tembakau karena perekonomian telah menerima pukulan keras dengan adanya pandemi Covid-19. Selain itu, merek-merek kami juga terimbas dengan adanya kenaikan tarif cukai eksesif dengan rata-rata tertimbang sebesar 24 persen, serta kenaikan harga jual eceran eksesif dengan rata-rata tertimbang sebesar 46 persen," kata Mindaugas Trumpaitis, Presiden Direktur Sampoerna dalam keterangan tertulis, Senin (18/5/2020).

Baca juga: Lewat Kadin, Sampoerna Sumbang Rp 5 Miliar untuk Penanganan Covid-19

Sementara itu, untuk keseluruhan tahun 2019, Sampoerna membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 106,1 triliun dan laba bersih sebesar Rp 13,7 triliun.

Trumpaitis menjelaskan, profitabilitas bertumbuh karena didukung optimalisasi biaya, Perseroan juga melaporkan 32,2 persen pangsa pasar dan volume penjualan tahunan sebesar 98,5 miliar unit.

"Volume penjualan mengalami penurunan sebesar 2,9 persen, disebabkan oleh merek Sampoerna A yang berada di bawah tekanan dari selisih harga yang lebih lebar dengan segmen rokok harga rendah," ujar Trumpaitis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com