Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Belanja saat Pandemi, Produk Kebersihan Masih Terus Dicari

Kompas.com - 18/05/2020, 18:26 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga memasuki bulan ketiga pandemi corona di Indonesia pada pertengahan Mei 2020, tren belanja masyarakat menunjukkan bahwa produk kebersihan masih terus dicari.

"Konsumen di tempat kami masih mencari misalnya hand sanitizer," kata Chief Executive Officer (CEO) Superindo Johan Boeijenga dalam jumpa dengan media melalui Zoom pada Senin (18/5/2020).

Selain itu, konsumen pun mencari produk pangan mulai dari beras, daging ayam, daging sapi, gula, dan minyak goreng selama bulan Ramadhan.

"Konsumen juga mencari biskuit dan sirup," ujarnya.

Baca juga: Pasar Tasikmalaya Ramai Jelang Ramadhan, Warga Berjubel dan Jalanan Macet

Superindo, terus belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya dalam menghadapi Ramadhan.

Johan mengatakan distributor Superindo di Cikarang (Jawa Barat) dan Mojokerto (Jawa Timur) sudah dipersiapkan sejak lama untuk memperlancar pasokan ke semua konsumen.

Sementara itu, Superindo telah menyiapkan 8.500 dedicated associate untuk memperlancar distribusi pasokan hingga ke konsumen.

Chief Executive Officer (CEO) Superindo Johan Boeijenga mengatakan, pada Senin (18/5/2020), selama pandemi corona yang melanda Indonesia, produk kebersihan antara lain hand sanitizer masih dicari konsumen.Kompas.com/Josephus Primus Chief Executive Officer (CEO) Superindo Johan Boeijenga mengatakan, pada Senin (18/5/2020), selama pandemi corona yang melanda Indonesia, produk kebersihan antara lain hand sanitizer masih dicari konsumen.
Superindo, kata Johan lagi, mengikuti peraturan pemerintah untuk tetap beroperasi selama pandemi corona.

"Kami industri food retail, industri strategis yang memang harus terus beroperasi," kata Johan.

Sementara itu, terkait protokol untuk mencegah penyebaran virus corona, Johan mengatakan di setiap gerai Superindo, pihaknya menerapkan aturan cuci tangan hingga physical distancing atau saling menjaga jarak antar-konsumen agar tidak terjadi kerumunan.

Hal yang juga diterapkan adalah mewajibkan konsumen memakai masker saat berbelanja.

"Kami juga menyarankan agar konsumen membayar belanjaan dengan cara cashless sehingga menghindari bersentuhan," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com