Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ventilator Karya Dosen ITB Siap Diproduksi Massal

Kompas.com - 19/05/2020, 20:11 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ventilator karya anak bangsa yang diberi nama Vent-i telah dinyatakan lolos pengujian oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Ventilator tersebut dikembangkan oleh Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) lTB Syarif Hidayat dan telah siap diproduksi secara massal.

“Per hari ini sudah (produksi) 120 unit. Yang saya bisa komit untuk bisa diproduksi sampai akhir Mei ini 600 unit,” ujar Syarif dalam diskusi virtual, Selasa (19/5/2020).

Baca juga: Di Tengah Virus Corona, PT LEN Produksi Ventilator hingga Rudal

Syarif menambahkan, pihaknya mampu memproduksi ventilator hingga 1.600 unit. Alat bantu pernapasan yang diproduksinya itu untuk pasien dalam kategori kegawatan level menengah.

“Sisanya 1.000 unit saya siapkan kalau pemerintah memesan, kalau tidak pesan pun saya tidak ambil pusing. Nanti saya rise up saja dana untuk saya ekspor ke luar negeri,” kata Syarif.

Pria yang juga Dewan Pembina Masjid Salman ITB itu menuturkan, sebagian besar komponen untuk membuat ventilator tersebut merupakan produk dalam negeri.

“Praktis sub sistem tidak ada yang kita beli, tapi komponen elektronik tetap masih harus impor. Jadi kalau saya klaim TKDN-nya, minimum 75 persen,” ucap dia.

Baca juga: 2 BUMN Pertahanan Sanggup Produksi Ventilator Pasien Virus Corona

Vent-I adalah alat bantu pernapasan bagi pasien yang masih dapat bernapas sendiri (pasien Covid-19 pada gejala klinis tahap 2), bukan diperuntukkan bagi pasien ICU.

Vent-I diklaim dapat digunakan dengan mudah oleh tenaga medis. Alat tersebut memiliki fungsi utama yaitu Continuous Positive Airway Pressure (CPAP).

Dengan lolosnya uji produk ini, Vent-I dinyatakan aman digunakan sebagai ventilator non-invasive untuk membantu pasien Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com