Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sambut Musim Kemarau, UPJA Parigi Moutong Sulteng Lakukan Percepatan Tanam

Kompas.com - 26/05/2020, 17:40 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Unit Pelayanan Jasa Alat Mesin Pertanian (UPJA) dan penyuluh pertanian di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Tengah) segera melakukan percepatan tanam.

Hal itu sesuai gerakan percepatan tanam di seluruh Indonesia dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengantisipasi musim kemarau 2020 yang diperkirakan lebih kering.

UPJA Tani Baru, Parigi Moutong, Sulteng pun tengah melakukan olah tanah untuk persiapan penanaman padi di lahan seluas 25 hektar (ha) dari jumlah lahan seluruhnya.

“Pengolahan untuk persiapan tanam dilakukan karena mengoptimalkan potensi air yang ada di daerah kami. Kalau terlambat konsekuensinya gagal panen,” kata Ketua UPJA Tani Baru I Wayan Darmawan dalam keterangan tertulis, Selasa (26/5/2020).

Baca juga: Impor Sayuran Melonjak, Ini Penjelasan Kementan

Menurut penyuluh pertanian setempat Ni Komang Suardani yang mendampingi kegiatan olah lahan, pihaknya tidak ingin ada krisis pangan akibat pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19).

“Apalagi musim kemarau sudah dekat, sehingga harus mengoptimalkan sumber daya yang ada. Semoga ini dapat memenuhi kebutuhan pangan, bukan hanya lokal, tetapi nasional," ujar dia.

Pengolahan lahan dan penanaman padi sendiri menggunakan alat mesin pertanian (alsintan), baik traktor roda empat dan alat tanam padi (rice transplater).

Penggunaan alsintan membuat pekerjaan lebih cepat selesai dan mengurangi jumlah orang, sehingga kegiatan pertanian dapat dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Cara akses teknologi pertanian

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengatakan, akses teknologi pertanian salah satunya adalah melalui UPJA.

Selain itu, petani juga bisa menyewa atau meminjam alsintan yang dikelola Brigade Alsintan dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) di daerah masing-masing.

“Dengan alsintan, petani akan lebih hemat dan lebih cepat dalam proses menanam dan panen,” kata Sarwo.

Ia melanjutkan, penggunaan alsintan juga dapat mengurangi penyusutan hasil panen (losses) sebesar 10 persen dan meningkatkan nilai tambah.

Baca juga: Jaga Stabilitas Pangan, Kementan Terus Optimalisasi Lahan Rawa

Alsintan memungkinkan pula kegiatan penanaman padi menjadi tiga kali setahun karena proses pengolahan dan panen yang cepat.

Dengan demikian, produktivitas petani akan tinggi yang membuat pendapatan mereka juga ikut meningkat.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sendiri telah mengimbau insan pertanian untuk tetap bekerja selama pandemi Covid-19 guna mencegah krisis pangan.

Ia juga mengimbau petani untuk melakukan percepatan tanam, sehingga tidak ada lahan yang menganggur selama sebulan.

Baca juga: Mentan SYL: Kemandirian Bangsa Tidak Boleh Tersandera oleh Impor

Mentan pun menyinggung penggunaan alsintan dengan harapan mampu meningkatkan produksi pertanian.

“Gunakanlah alat canggih yang ada supaya kita bisa ekspor. Kita harus serius dalam mengurus pertanian ini,” kata Syahrul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com