Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

New Normal, UMKM dan Startup Bakal Diuntungkan?

Kompas.com - 28/05/2020, 14:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tenggah mempersiapkan skenario kenormalan baru atau new normal menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Komisaris SEA Group, induk usaha platform e-commerce Shopee, Pandu P Sjahrir mengatakan, situasi new normal adalah realitas yang harus dihadapi semua pihak, baik masyarakat luas dalam kehidupan sosialnya sehari-hari dan dunia usaha.

New normal berarti new reality. Harapan saya dengan new normal ini kita lebih mempunyai empati dan perhatian terhadap kesehatan (healthy behavior) dan juga lingkungan (healthy environment),” ujar Pandu dalam keterangan tertulis, Kamis (28/5/2020).

Baca juga: Strategi Pengelolaan Reksa Dana di Era New Normal

Seperti diketahui, pemerintah telah menerbitkan beberapa panduan dalam menghadapi situasi new normal.

Salah satunya tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.

Pandu yang bergelut dalam investasi untuk perusahaan rintisan atau startup merasa keadaan ini adalah kesempatan emas untuk membuat paradigma baru dalam jagat startup.

Menurutnya, startup harus mencari solusi di tengah kondisi new normal nantinya.

“Paling simpel adalah beberapa kondisi seperti UMKM yang sekarang harus mulai menjual barangnya melalui e-commerce, pelajar harus mulai terbiasa belajar secara online, kemudian restoran yang sekarang mungkin harus mulai fokus ke urusan food delivery, sehingga harus menggunakan dapur utama atau central kitchen. Semua ini adalah peluang yang harus bisa ditangkap oleh pebisnis,” ujar Pandu.

Baca juga: New Normal, Harapan Pemerintah Pulihkan Ekonomi dari Dampak Pandemi

Pandu menambahkan, kesempatan untuk startup dan UMKM akan sangat besar karena perubahan perilaku masyarakat dari offline ke online akan makin besar.

Perdagangan diyakini akan semakin beralih ke sistem online. Oleh karena itu, menurutnya kesempatan ini harus secara serius digunakan UMKM untuk mempelajari dan beradaptasi dengan sistem tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com