JAKARTA, KOMPAS.com - PT AirAsia Indonesia Tbk menyebut 873 karyawan yang saat ini dirumahkan sedang menjalani reorientasi dengan pelatihan online dari rumah untuk sementara waktu.
Hal ini menyusul keterbukaan informasi yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/5/2020) terkait dampak Covid-19 terhadap AirAsia. Dalam keterbukaan informasi tersebut, dituliskan 873 karyawan dirumahkan.
“Sebagian karyawan operasional, dapat ditugaskan sewaktu-waktu untuk melayani penerbangan charter dan kargo untuk membantu upaya misi kemanusiaan dan penanggulangan Covid-19 di tanah air,” kata Corporate Secretary PT AirAsia Indonesia, Indah Permatasari Saugi melalui siaran media.
Baca juga: Jubir Luhut: 500 TKA China Dibutuhkan untuk Mempercepat Pembangunan Smelter
AirAsia Indonesia mengatakan, reorientasi kepada 873 karyawan tersebut bertujuan untuk membantu unit layanan pelanggan (customer happiness) dalam menjalankan operasional penerbangan.
Selain itu, AirAsia Indonesia menyampaikan kebijakan ini juga diambil guna menunggu pengoperasian kembali layanan penerbangan berjadwal yang telah dihentikan sementara sejak 1 April 2020.
Sebagai informasi, saat ini AirAsia Indonesia mempekerjakan sebanyak 1.645 tenaga kerja.
Dalam keterbukaan informasi BEI disebutkan pula 328 karyawan AirAsia merupakan karyawan yang terdampak Covid-19 dan menerima pemotongan gaji. Selanjutnya, jumlah karyawan yang mengalami PHK dari Januari hingga saat ini berjumlah 9 orang.
Baca juga: Pendapatan Jeblok, AirAsia Indonesia Rumahkan 873 Karyawan