Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Pekan IHSG Diproyeksi Lesu

Kompas.com - 29/05/2020, 08:09 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Hari ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan bergerak negatif. Sebelumnya IHSG ditutup pada zona hijau dengan kenaikan 1,61 persen.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan pelemahan IHSG hari ini terdorong oleh faktor ketegangan antara AS dan China, di mana AS mengecam tindakan China merancang RUU Keamanan Nasional yang menuai protes Hong Kong.

Terkait hal tersebut, Presiden AS Donald Trump mengagendakan konferensi pers malam ini waktu setempat terkait dengan sanksi kepada China. Hal ini dinilai bakal menjadi sentimen negatif di pasar.

Baca juga: Awal Perdagangan, IHSG Langsung Naik 1 Persen

“Kemungkinan IHSG akan tertekan turun ya , padahal dengan pembukaan lockdown pasar sedang optimis akan perbaikan ekonomi. Namun Trump nanti malam akan melakukan konferensi pers yang kemungkinan mengungkap sanksi terhadap China. Jadi pasar dunia khawatir akan hal itu,” kata Hans kepada Kompas.com, Jumat (29/5/2020).

Rencana sanksi terhadap China muncul setelah Kongres Nasional China menyetujui RUU keamanan nasional Hong Kong.

Trump menyebut jika RUU Keamanan Nasional diberlakukan, maka tidak ada lagi otonomi di Hong Kong.

Kekhawatiran akan munculnya perang dagang antara AS dan China ini melunturkan sentimen positif yang muncul saat ini.

Misalkan saja klaim pengangguran AS yang turun menjadi 2,1 juta dibanding sebelumnya yang sempat mencapai 6,6 juta. Ada juga, rencana stimulus di Zona Euro sebesar 750 miliar Euro untuk perbaikan ekonomi.

“Walau banyak sentimen positif, faktor negatif dominan. Apalagi Trump juga menuduh China yang tidak berhasil mengatasi Covid-19 di negaranya dan menimbulan jumlah kematian yang tinggi di dunia. Ini berisiko menimbulkan perang dagang lanjutan,” tambah dia.

Baca juga: Bertahan di Zona Hijau, IHSG Ditutup Menguat 1,61 Persen

Sementara dari internal, Hans menilai ketidakjelasan aturan terkait rencana pembukaan puluhan mal di Jakarta menjadi sentimen negatif kepada sektor properti.

Padahal rencana pembukaan mall di Jakarta sempat disambut baik oleh pelaku pasar lantaran hal ini merupakan langkah percepatan perbaikan ekonomi yang dimulai dari ibu kota.

“ini sentimennya akan negatif untuk sektor properti, karena ketidakjelasan aturan yang ada,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Whats New
Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Whats New
Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Whats New
Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Whats New
Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com