JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Adhi Karya (Persero) menyepakati untuk mengalokasikan 10 persen laba bersih tahun 2019 sebagai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham.
Adapun 10 persen dari laba bersih perseroan yakni sebesar Rp 66,4 miliar dengan 51 persen diantaranya, atau Rp 33,8 miliar akan disetorkan ke kas umum negara, sebagai pemegang saham mayoritas.
Sementara 90 persen laba bersih atau Rp 597,4 miliar dialokasikan sebagai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya.
Baca juga: 5 Negara Ini Akan Ikut Laporkan Harta WNI di Luar Negeri
Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan, pihaknya hanya mengalokasikan 10 persen laba bersih untuk dividen karenakan kebutuhan dana untuk modal kerja dan investasi.
"Di samping memang juga untuk kebutuhan operasional kita," katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/6/2020).
Lebih lanjut, Entus mengakui, situasi pandemi Covid-19 telah berdampak terhadap kinerja maupun program perseroan.
Baca juga: Adhi Karya Rombak Jajaran Direksi, Fadjroel Rachman Tak Lagi Komut
Bahkan, Adhi Karya terpaksa menunda pelaksanaan beberapa proyek.
"Kemudian ada klien-klien juga yang kesulitan. Kemudian kami mitigasi satu per satu mana pekerjaan-pekerjaan yang diteruskan, mana yang kami hentikan," ujarnya.
Pandemi Covid-19 diyakini akan berdampak terhadap rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) tahun ini.
"Kami sedang menyusun kembali, nanti akan mereview kembali rencana-rencana di bulan Juni ini," ucap Entus.
Baca juga: Setelah Pemerintah Kebanjiran Peminat Surat Utang...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.