Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei PPM Manajemen: 80 Persen Pekerja Mengalami gejala Stres Karena Khawatir Kesehatan

Kompas.com - 05/06/2020, 13:32 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil survei PPM Manajemen, diketahui bahwa 80 persen pekerja mengalami gejala stres selama masa pandemi virus corona (Covid-19).

Stres terjadi mulai dari level sedang hingga berat. Pekerja yang stres ini rata-rata dialami rentang usia 26-35 tahun sebesar 83 persen, 36-45 tahun sebesar 79 persen, dan di bawah usia 25 tahun 78 persen.

Psikolog sekaligus Head of Center for Human Capital Development PPM Manajemen Maharsi Anindyajati mengatakan, stres terbesar yang dialami oleh responden adalah terkait dengan kekhawatiran akan kesehatan dan keselamatan anggota keluarga yang mencapai 59 persen.

Disusul takut terinfeksi virus corona yang mencapai 56 persen.

Maharsi mengatakan, kondisi stres tidak mungkin dapat dihilangkan dari kehidupan.

Baca juga: Hindari Stres Keuangan, Terapkan 3 Cara Hemat Ini Sehabis Gajian

"Kita juga butuh stres dalam level tertentu. Stres yang sebenarnya membuat kita bersemangat, namun jika berlebihan akan membuat kita lelah dan burnout," katanya kepada Kompas.com, Jumat (5/6/2020).

Di sisi lain, stres akibat memikirkan keberlangsungan usaha di masa pandemi ini, sektor jasa memberikan respon tertinggi sebesar 31 persen, perdagangan dan konstruksi masing-masing 30 persen, manufaktur 26 persen, terakhir pertambangan 19 persen.

Adapun dukungan yang diharapkan pekerja ke perusahaan saat ini adalah kebijakan bekerja dari rumah sebesar 48 persen, penyediaan kebutuhan perlindungan dari penyebaran Covid-19 43 persen, kebijakan agar lingkungan kerja aman dari penyebaran virus 38 persen.

Harapan selanjutnya, pemantauan berkala mengenai kondisi kesehatan pekerja 27 persen, serta sosialisasi strategi bagaimana perusahaan bertahan menghadapi situasi pandemik ini mencapai 25 persen.

Riset PPM Manajemen menunjukkan, aktivitas bekerja yang dilakukan dari rumah secara penuh 38,4 persen, bekerja dari/di rumah secara parsial 34,3 persen, dan bekerja di kantor 27,3 persen.

Maharsi pun memberikan tips bagaimana mengelola stres dengan baik, yaitu dengan cara melakukan lebih banyak aktivitas fisik saat bekerja dari rumah (work from home/WFH).

"Seperti berolahraga, joget-joget, membersihkan rumah, memasak. Kegiatan itu semua yang mengharuskan badan bergerak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com