JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan perombakan posisi direksi dan komisaris di PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA.
Dalam RUPS yang digelar pada Rabu (10/6/2020), pemegang saham menyetujui penunjukan Hadis Surya Palapa sebagai Direktur Operasi dan Produksi menggantikan Suryo Eko Hadianto.
Dalam RUPS, pemerintah yang menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan batu bara ini juga mengangkat dua jenderal aktif TNI dan Polri sebagai komisaris di PTBA.
Pertama yakni Marsekal Madya Andi Pahril Pawi yang saat ini tercatat sebagai jenderal bintang dua di TNI AU dan sempat bertugas sebagai Kepala Biro Pengamanan, Sekretariat Militer Presiden.
Baca juga: Erick Thohir Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris PT Bukit Asam
Andi Pahril Pawi juga pernah menduduki posisi strategis di Badan Intelijen Negara (BIN) sebagai Sahli Bidang Hankam.
Lalu, komisaris baru PTBA dari unsur prajurit selanjutnya yakni perwira tinggi Polri bintang dua, Irjen Carlo Brix Tewu, yang saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN.
Carlo tercatat pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Utara. Dia juga pernah menduduki posisi Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Selain dua jenderal aktif, Kementerian BUMN juga menunjuk dua sosok lainnya sebagai komisaris baru, yaitu E Piterdono HZ dan Irwandy Arif.
Baca juga: Laba Kuartal I Bukit Asam Merosot, ini Penyebabnya
Irwandy Arif merupakan Guru Besar Pertambangan ITB yang belum lama ini diangkat menjadi Staf Khusus Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Di posisi komisaris lain, ada Jhoni Ginting yang saat ini menduduki posisi Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM dan sempat menjabat sebagai Irjen di kementerian yang sama.
Direksi
Selain perubahan jajaran direksi dan komisaris, dalam RUPST tersebut juga PTBA membagikan dividen sebesar Rp 3,65 triliun.
Jumlah dividen tunai yang dibagikan ini merupakan 90 persen dari total laba bersih perusahaan tahun 2019 sebesar Rp 4,1 triliun.
Baca juga: Ada Virus Corona, Bukit Asam Sebut Ekspor Batu Bara Bisa Meningkat
Sementara itu, pada 2019, PTBA mencatatkan laba atas kinerja tahun sebesar Rp 4,1 triliun dengan EBITDA sebesar Rp 6,4 triliun.