Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Redup, Investor Optimis Bisnis Co-living Akan Bangkit

Kompas.com - 11/06/2020, 16:09 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Setelah sempat redup pada masa pandemi virus corona atau Covid-19, kini bisnis co-living diprediksi akan kembali bangkit pada era kenormalan baru atau new normal.

Banyaknya pembatalan kontrak kantor dan beberapa ruang kerja bersama juga berpotensi membuat bisnis suram.

Sebab, sebagian besar orang akan membatasi untuk bekerja pada tempat yang padat.

Baca juga: Menilik Cuan Bisnis Apartemen Co-Living untuk Milenial

Menurut Nicholas Pudjiadi, Vice President Jayakarta Group sekaligus investor co-living Flokq, kebijakan pemerintah dengan memberlakukan pelonggaran PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dapat membantu sektor bisnis properti berkembang.

“Karena peraturan PSBB akan segera berakhir, beberapa industri utama tumbuh, tampaknya masih akan ada peningkatan permintaan hunian untuk akhir Juli sampai Agustus,” kata Nicholas kepada Kompas.com, Rabu (10/6/2020).

Nicholas memprediksi bangkitnya sektor properti kemungkinan akan terjadi dalam enam sampai 12 bulan ke depan. Ia yakin pasar akan kembali pulih, dimana saat ini sedang mengalami koreksi.

Sebelumnya, Nicholas mencatat pasar memiliki permintaan yang lemah, bahkan turun hingga 20 persen dalam penjualan dan 30 persen dalam sewa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com