Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mei 2020, Impor Anjlok 32,65 Persen

Kompas.com - 15/06/2020, 12:46 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan terjadi penurunan impor pada Mei 2020.

Pada Mei, impor mencapai 8,44 miliar dollar AS, turun sebesar 32,65 persen secara bulanan (month to month/mtm) dan 42,20 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Kepala BPS Suhariyanto mengemukakan, impor turun 32,65 persen (mtm) pada Mei 2020 disebabkan akibat impor migas turun 23,04 persen (mtm) dan impor non migas turun 33,36 persen (mtm).

Baca juga: Neraca Dagang RI Bulan Mei Surplus tapi Disebut Tak Menggembirakan

"Kondisinya tidak jauh berbeda pada tahun lalu. Pattern setelah Lebaran impor turun setelah saat bulan puasa impor mengalami kenaikan. Pada posisi 2020 ini, impor Mei turun 42,20 persen (yoy)," ucapnya dalam konferensi video, Senin (15/6/2020).

Lebih rinci, impor menurut penggunaan barang turun di semua sektor. Impor sektor konsumsi turun sebesar 23,08 persen (mtm).

Komoditas impor yang turun antara lain, mesin air conditioner (AC) atau pendingin ruangan, jeruk mandarin, buah kurma, dan mesin cuci.

Sektor lainnya, yaitu bahan baku/penolong turun 34,66 persen (mtm) dengan komoditas seperti raw sugar atau gula mentah kristal, gandum, dan kedelai, serta barang modal turun 29,01 persen (mtm) dengan komoditas seperti mesin oven.

Baca juga: Kemendag: Impor Bahan Baku dan Barang Modal yang Anjlok Harus Diwaspadai

Berdasarkan HS 2 digit, ada beberapa barang yang masih mengalami kenaikan impor, meski tak sebesar penurunan impor.

Beberapa barang yang masih mengalami kenaikan impor, antara lain kendaraan udara dan bagiannya 22,8 juta dollar AS, kapal perahu dan struktur terapung 18,5 juta dollar AS, pakaian dan aksesoris 7,5 juta dollar AS, serta kereta api trem dan bagiannya 7,4 juta dollar AS.

Sementara impor komoditas yang turunnya cukup dalam, antara lain mesin dan peralatan mekanis sebesar 560 juta dollar AS, mesin dan perlengkapan elektrik sebesar 526 juta dollar AS, besi dan baja sebesar 283,6 juta dollar AS, serta plastik dan barang dari plastik 266,8 juta dollar AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com