Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raksasa Minyak Arab Saudi PHK Ratusan Pegawai

Kompas.com - 19/06/2020, 06:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

DUBAI, KOMPAS.com - Perusahaan minyak milik pemerintah Arab Saudi, yakni Saudi Aramco, dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan pegawai pada bulan ini.

Hal ini diungkapkan oleh seorang sumber. Namun, tidak jelas jumlah rinci pegawai yang terdampak PHK.

Dilansir dari Reuters, Jumat (19/6/2020), sejumlah perusahaan energi global memutuskan untuk memangkas jumlah pegawai mereka akibat krisis pandemi virus corona.

Baca juga: Stok di AS Melimpah, Harga Minyak Kembali Melemah

Sama halnya dengan perusahaan-perusahaan minyak besar lainnya, Aramco pun telah memangkas belanja modal untuk tahun 2020, setelah virus corona membuat permintaan minyak anjlok. Harga minyak dunia pun terpuruk.

Perusahaan-perusahaan minyak papan atas dunia pun terpaksa memangkas 10 hingga 15 persen dari jumlah pegawai mereka sebagai bagian dari rencana restrukturisasi.

Sumber menyebut, sebagian besar pegawai yang terdampak PHK adalah pegawai asing. Adapun sumber lainnya membisikkan, sebanyak 500 pegawai terdampak PHK.

Aramco sendiri memiliki lebih dari 70.000 orang pegawai.

Baca juga: Realisasi Lifting Minyak 2020 Diprediksi Meleset dari Target

"Aramco sedang beradaptasi terhadap lingkungan bisnis yang sangat kompleks dan berubah dengan cepat karena pandemi Covid-19. Kami terus meninjau dan mengkaji ulang biaya operasional kami jika dibutuhkan untuk terus mendorong keunggulan operasional dan profitabilitas," ungkap Aramco dalam sebuah pernyataan.

"Kami tidak memberikan informasi terkait detail langkah apapun saat ini. Akan tetapi, semua langkah yang kami ambil dirancang untuk lebih memberikan kekuatan dan daya saing dengan fokus pada pertumbuhan jangka panjang."

Kabar ini pertama kali diwartakan oleh Bloomberg.

Qatar Petroleum, salah satu perusahaan minyak terbesar di dunia, juga melakukan PHK terhadap pegawai asing dan memangkas belanja agar tetap bertahan di tengah anjloknya permintaan migas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com