Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas: Jumlah Tes Covid-19 di Indonesia Sangat Rendah

Kompas.com - 22/06/2020, 13:12 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyatakan, pandemi virus corona (COvid-19) menjadi alarm bagi Indonesia untuk memerbaiki beberapa asistem kenegaraan, salah satunya sistem kesehatan nasional.

Pasalnya, kualitas sistem kesehatan nasional yang belum memadai tercermin dalam proses pengendalian penularan virus corona (Covid-19) di dalam negeri.

Suharso mengatakan, jika dilihat dari jumlah pemeriksaan Covid-19 per penduduk di Indonesia masih sangat rendah.

Baca juga: Bappenas Diminta Jokowi Desain Ulang Sistem Kesehatan Nasional

"Seharusnya penduduk dites kita hari ini jauh ketinggalan. Harusnya kita saat ini bisa mencapai 30.000 per hari. Orang dites kita per hari ini 11.000 per hari, Presiden bilang paling enggak sampai 20.000 per hari," ujar Suharso ketika melakukan rapat kerja dengan Komis XI DPR RI, Senin (22/6/2020).

Suharso pun mengatakan, seharusnya Indonesia memiliki kapasitas untuk melakukan pemeriksaan Covid-19 sebanyak 27.000 per hari. Di sisi lain, terjadi kemunduran waktu untuk seseorang bisa mendapatkan hasil tesnya.

Dengan demikian-terjadi masalah terhadap data-data pasien Covid-19 di Indonesia.

"Ini yang mengakibatkan data-data kita, seperti yang terjadi di Jawa Timur, itu mengejutkan kita," ujar Suharso.

Baca juga: Karena Covid-19, Bappenas Lakukan Penyesuaian Draf Pembangunan Berkelanjutan

Suharso pun memaparkan, permasalahan terkait data juga terjadi dalam sistem perlindungan sosial di Indonesia.

Dengan demikian, menurutnya selain untuk sistem kesehatan nasional, reformasi juga perlu dilakukan untuk sistem perlindungan sosial, penanggulangan bencana, hingga ketahanan pangan.

"Karena Covid-19 ini itu sangat diingatkan kalau ada sesuatu yang kita tidak siap atau belum siap atau tidak semputna (dari sistem-sistem tersebut)," jelas Suharso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com