Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Genjot Produksi Pertanian, Kementan Siapkan Sejumlah Program Ketahanan Pangan

Kompas.com - 22/06/2020, 17:49 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, ketahanan pangan harus didukung semua pihak. Apalagi dengan adanya Covid-19 membuat negeri ini tidak mungkin mengandalkan impor.

“Mau tidak mau kita harus menggenjot produksi pertanian kita. Manfaatkan alat dan mesin pertanian yang tersedia untuk membantu meningkatkan produksi," ungkapnya.

Maka dari itu, Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan sejumlah program untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Terkait program tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Kementan Sarwo Edhy telah memaparkannya dalam Webinar Nasional Agribisnis #1 yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (22/06/2020).

Baca juga: Kementan Proyeksikan Stok Beras Hingga Akhir Agustus Capai 8,8 Juta Ton

"Kami melakukan kegiatan pengelolaan air irigasi secara efektif dan efisien, seperti rehabilitasi jaringan irigasi, pompanisasi, perpipaan, dan pembangunan embung," tuturnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Tak hanya itu, Ditjen PSP juga melakukan perluasan dan perlindungan lahan, seperti kegiatan perluasan areal sawah dan optimasi pemanfaatan lahan rawa juga jalan usaha tani.

"Kami juga menyediakan alat dan mesin pertanian dalam rangka pengembangan sistem mekanisasi pertanian melalui pengadaan dan penyaluran, pengawasan, pemanfaatan dan pengembangan kelembagaan alat mesin pertanian (alsintan)," ujarnya.

Sarwo menyebut, Ditjen PSP juga memfasilitasi penyediaan pupuk bersubsidi, pengembangan sistem pembiayaan usaha pertanian yang lebih fleksibel dan sederhana, tepatnya melalui asuransi dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca juga: Ini yang Dilakukan Kementan untuk Hadapi Potensi Krisis Pangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com