Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Temuan Beras Bansos Tak Layak Konsumsi, Apa Kata Buwas?

Kompas.com - 23/06/2020, 14:08 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Adanya temuan beras kualitas tak layak konsumsi pada penyaluran bantuan sosial (bansos) pemerintah di Bogor, Jawa Barat, telah ditangani oleh Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) dan kepolisian daerah.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso menjelaskan, beras bansos yang berkualitas jelek tersebut telah diganti. Dia menjamin, penyaluran bansos beras pemerintah ini berkualitas premium.

"Jaminan saya bahwa beras Bulog itu tidak jelek. Tidak ada mutu yang rendah itu buktinya. Kemarin ada berita, beras dari kita ada kutunya dan bergumpal-gumpal. Tapi sudah kita selesaikan. Kita cek ke lapangan dan pelakunya sudah ditangani oleh polisi. Karena niatnya tidak baik," katanya saat ditemui di Kantor Bulog, Jakart, Selasa (23/6/2020).

Baca juga: Bulog Rampungkan Penyaluran Bansos Beras Presiden Tahap II ke 1,85 Juta Warga

Buwas pun menceritakan kronologis dari temuan bansos beras berkualitas tak layak konsumsi tersebut.

"Jadi, sebagian beras dari Bulog itu dibuka dan dikasih beras yang lain. Karena saat itu beras dari Bulog ada 112 karung. Ternyata yang ditemukan satu karung itu terus diviralkan, berasnya bergumpal-gumpal dan ada kutunya," paparnya.

Buwas menyayangkan oknum yang dengan sengaja mencampurkan kualitas beras yang jelek ke dalam bansos beras itu.

"Memang itu niatnya tidak baik, tujuannya bukan ke Bulog saja tapi ke pemerintah. Ada niat jelek kepada pemerintah. Demikian, juga dengan beberapa wilayah yang mengatakan beras dari Bulog itu tidak layak pakai," ucapnya.

Baca juga: Bulog Harus Bersaing dengan Kementerian Lain untuk Mendapatkan Beras

Dia juga menunjukkan ciri-ciri karung beras bansos pemerintah yang disalurkan kepada jutaan keluarga penerima manfaat (KPM) di Jabodetabek.

"Di bungkusan tertulis 2017, terus di karung beras tertulis medium padahal isinya kami isi dengan premium. Jadi cuma karungnya saja. Karung beras yang disalurkan tahun 2017. Toh karungnya juga dibuang. Kita enggak akan buat karung yang baru lagi karena hemat anggaran," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com