Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Indonesia Terus Tingkatkan Produksi Pangan Lewat Pertanian Rakyat

Kompas.com - 23/06/2020, 15:44 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Indonesia terus meningkatkan produksi pangan nasional dengan berbasis pertanian rakyat dan keberpihakan pada petani kecil.

Hal itu disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo  (SYL) saat upacara memperingati Hari Krida Pertanian ke-48 Tahun 2020, Selasa (23/06/2020).

"Program berpihak pada petani harus diperkuat. Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengalokasikan bantuan benih atau bibit, program padat karya, stabilisasi stok dan harga pangan, serta distribusi dan transportasi pangan," jelas SYL.

Selain itu, SYL mengatakan, pemerintah juga sudah menyiapkan skema bantuan untuk petani, baik Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun asuransi pertanian.

Baca juga: Genjot Produksi Pertanian, Kementan Siapkan Sejumlah Program Ketahanan Pangan

Untuk itu, SYL mengajak para petani dan masyarakat buat membangun optimisme sektor pertanian. Hal ini penting agar masyarakat sadar pangan tidak boleh berhenti berproduksi.

Pangan menjadi prioritas bagi negara, 267 juta rakyat masih akan terus butuh makan. Sektor lain penting, namun pangan paling utama," tegas SYL.

Terlebih menurut SYL, di masa pandemi ini, semua orang membutuhkan makanan yang cukup, gizi yang seimbang dan menyehatkan.

Oleh karenanya, SYL menilai, peningkatan produksi menjadi sebuah kewajiban dalam menghadapi new normal atau tatanan kehidupan baru.

Baca juga: Ini yang Dilakukan Kementan untuk Hadapi Potensi Krisis Pangan

“Saya bersyukur ketahanan pangan nasional Indonesia saat ini terjaga dengan baik. Produktivitas sejumlah komoditas strategis tidak menunjukkan perlambatan. Hingga akhir Juni 2020, stok beras nasional diperkirakan mencapai 7,49 juta ton," ungkapnya.

Mentan pun menyampaikan, antisipasi kemarau panjang juga dilakukan dengan mendorong percepatan tanam padi seluas 5,6 juta hektar (ha) pada musim tanam kedua di 33 provinsi.

Harapan di Hari Krida Pertanian ke 48

SYL berharap Hari Krida Pertanian ke-48 Tahun 2020 bisa menjadi momentum untuk menjadikan pertanian Indonesia lebih modern sehingga bisa memaksimalkan penggunaan teknologi pertanian.

Baca juga: Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Kementan Perbaiki Jaringan Irigasi di Barito Timur

“Saya ingin semangat ini menjadi momentum bergesernya pola pertanian tradisional menjadi pola pertanian modern, inovasi dan teknologi akan menjadi panglimanya" katanya.

Mentan pun berharap penggunaan teknologi dan inovasi serta alat dan mesin pertanian harus semakin digiatkan untuk meningkatkan produktivitas.

SYL menilai, Hari Krida Pertanian adalah penanda secara astronomi saat keadaan proses produksi tanaman berakhir, dan akan dimulai untuk persiapan produksi selanjutnya. Para petani akan menyatakan syukur atas panen raya.

Baca juga: Agar Harga Pangan Terjaga, Akademisi Minta Kementan Diberi Kewenangan di Area Pasar

Pada kesempatan itu, Mentan mengajak seluruh pihak untuk berterima kasih pada para petani yang tanpa lelah bekerja untuk pangan dan menjaga agar makanan cukup. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com