Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akan Bentuk Lembaga Cadangan Strategis Pangan, Dikelola Militer

Kompas.com - 24/06/2020, 13:49 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyatakan, pemerintah sedang merencanakan sebuah program cadangan strategis pangan.

Ini merupakan bagian dari penguatan sistem ketahanan pangan.

Suharso mengatakan, rencananya tahun depan pemerintah akan membentuk sebuah lembaga atau badan cadangan pangan strategis nasional yang akan dikelola oleh otoritas militer, yaitu TNI.

Baca juga: Genjot Produksi Pertanian, Kementan Siapkan Sejumlah Program Ketahanan Pangan

"Kita sekarang mencoba menyusun sebuah cadangan strategis pangan dan sedang dipikirkan ada sebuah lembaga atau badan cadangan strategis pangan. Siapa yang akan mengelola? Militer," jelas Suharso ketika melakukan rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (24/6/2020).

Suharso pun mengatakan, pertimbangan pengelolaan badang cadangan strategis pangan oleh militer dilakukan dengan alasan otoritas militer memiliki kemampuan dalam mengelola pangan dalam keadaan darurat.

Sebab menurutnya, dalam keadaan perang ada tiga hal yang harus dimiliki oleh militer, yaitu amunisi perang, sistem kesehatan, dan sistem pangan.

"Karena di dunia ini ternyata di dunia militer waktu perang ada tiga hal yang harus dimiliki, bukan hanya amunisi perang, tapi harus punyah sistem kesehatan sepert rumah sakit, dokter, dan yang ketiga pangan," jelas dia.

Baca juga: Tekan Angka Kemiskinan, Bappenas Sempurnakan Data dari Tingkat Desa

Selain itu menurut dia hampir semua negara di dunia yang memiliki sistem cadangan pangan strategis dengan sistem pengelolaan serupa, yaitu dilindungi oleh militer.

Dia mengatakan, saat ini pemerintah dalam proses membentuk struktur lembaga, serta mencari lahan untuk membentuk badan atau lembaga tersebut.

"Kita sedang memikirkan itu, mencarikan tempatnya di mana, khusus yang dikelola oleh TNI, kita ke depan," jelas Suharso.

"Mudah-mudahan itu bsia dimulai tahun depan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com