Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Dana dari Sri Mulyani Rp 30 Triliun, Ini yang Akan Dilakukan Bank-bank BUMN

Kompas.com - 24/06/2020, 16:42 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melakukan penempatan dana untuk menambah likuiditas kepada empat bank BUMN yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sebesar Rp 30 triliun.

Bank-bank tersebut yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN).

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, fasilitas yang diberikan pemerintah tersebut dapat memperkuat likuditas perbankan. Dia mengatakan, dengan dana 'tabungan' pemerintah tersebut pihaknya harus meningkatkan setidaknya tiga kali dalam bentuk ekspansi kredit untuk mengegrakkan sektor riil.

"Terutama yang lebih spesifik lagi untuk ekonomi grass root, yang sering kita sebut UMKM. Kami di Himbara pasti commit untuk menumbuhkan ini tiga kali lipat dalam waktu tiga bulan," ujar dia dalam keterangan pers, Rabu (24/6/2020).

Sunarso mengatakan, untuk BRI, pasar yang akan disasar dalam ekspansi kredit dengan dana pemerintah tersebut adalah sektor UMKM, khususnya di bidang pertanian, atau pangan.

Adapun Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan, penempatan dana pemerintah akan digunakan untuk ekspansi kredit di daerah yang dinilai memiliki kesempatan untuk pertumbuhan.

"Terutama yang kami tuju adalah sektor wisata yang akan dibuka dan juga perdagangan dan sektor lain yang bisa jadi tujuan agar UMKM pulih kembali," ujar dia.

Direktur Utama BNI Herry Sidharta menjelaskan pihaknya akan menyalurkan kredit dari penempatan dana pemerintah tersebut untuk sektor-sektor padat karya dan sektor ekonomi yang memberikan stimulan ke pertumbuhan ekonomi.

Sementara Direktur Utama BTN Pahala N Mansury mengatakan, penyaluran kredit dari penempatan dana pemerintah akan difokuskan pada sektor perumahan.

Baca juga: 4 BanK BUMN Dapat Rp 30 Triliun dari Pemerintah, IHSG dan Rupiah Menguat

Pihaknya pun berkomitmen untuk dapat melakukan ekspansi dari dana yang ditempatkan pemerintah kepada BTN sebesar tiga kali lipat.

"Dan fokus kami 40 persen kepada KPR subsidi dan saat ini berjalan paket stimulus kedua, di mana kami diberikan kepercayaan untuk menyalurkan kurang lebih sektiar 146 ribu rumah subsidi. Dan total nanti sampai akhir tahun sekitar Rp 18 triliun hingga Rp 20 triliun," ujar dia.

Adapun Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, penempatan dana pemerintah di bank umum dilakukan dengan skema deposito dengan suku bunga yang sama seperti pada saat dana itu ditempatkan di Bank Indonesia (BI). Artinya, pemerintah akan mendapatkan suku bunga 80 persen dari 7 days repo rate BI.

"Suku bunga yang rendah ini diharapkan mampu mendorong bank melakukan langkah untuk mendorong sektor riil melalui kredit yang diberikan kepada para pengusaha dan dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah," jelas Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com