Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Kemarin, AS Blokir Visa untuk Pekerja

Kompas.com - 25/06/2020, 07:03 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk sementara waktu menangguhkan masuknya pekerja asing ke Amerika Serikat, meskipun ada tentangan keras dari kelompok bisnis, termasuk perusahaan teknologi besar.

Mengutip Reuters via Kontan.co.id, Kamis (25/6/2020), larangan yang bertujuan untuk membuat pekerjaan tersedia bagi orang Amerika, mulai berlaku pada Rabu kemarin dan berlangsung hingga akhir 2020.

Adapun kategori visa yang yakni

- Visa H-1B untuk pekerja terampil, yang sering digunakan oleh industri teknologi

- Visa L untuk eksekutif, manajer dan pekerja khusus yang ditransfer dalam suatu perusahaan

- Visa H-2B untuk pekerja musiman, banyak di antaranya dalam bisnis lansekap

- Visa untuk pertukaran budaya, termasuk pekerja magang, trainee, guru, camp counselors, au pairs dan orang yang berpartisipasi dalam program perjalanan kerja musim panas.

Baca juga: Naik, Utang Amerika Serikat Tembus Rp 782.600 Triliun

Sementara itu, untuk pekerja asing yang sudah berada di Amerika Serikat dengan visa yang valid tidak akan terpengaruh.

Orang-orang di luar Amerika Serikat dengan visa dan dokumen perjalanan yang valid juga akan dibebaskan dari penangguhan.

Seorang juru bicara Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS mengatakan aturan itu tidak akan mencegah pemegang visa di Amerika Serikat untuk memperpanjang durasi visa atau mengubah ke jenis visa yang berbeda.

Pengecualian lainnya

Kebijakan ini mengecualikan pasangan dan anak-anak warga negara AS. Orang asing yang bekerja di industri pasokan makanan juga akan dibebaskan dari ketentuan ini.

Aturan ini juga mengecualikan masuknya pekerja asing yang dianggap “untuk kepentingan nasional.”

Penangguhan visa mempersempit pengecualian bagi pekerja medis yang dibuat oleh Trump pada bulan April untuk memasukkan hanya orang yang bekerja pada penelitian ke dalam virus corona dan mereka yang terlibat dalam perawatan kesehatan untuk pasien COVID-19.

Negara-negara yang terpengaruh

Sebagian besar visa H-1B, salah satu dari kategori yang paling terkenal yang terkena dampak, banyak diberikan kepada orang-orang dari India dan China.

Baca juga: Amerika Serikat Bakal Blokir Seluruh Aliran Investasi ke China, Mengapa?

Orang India merupakan 72% dari sekitar 388.000 pemegang visa H-1B yang disetujui pada tahun fiskal 2019, yang dimulai pada 1 Oktober 2018, menurut data Kewarganegaraan dan Layanan Imigrasi AS. Sementara pelamar dari China sebesar 13% dari total.

Visa kerja yang tidak dicakup dalam ketentuan

Kategori visa kerja sementara yang paling terkenal adalah visa H-2A untuk pekerja pertanian. Aturan ini tidak memengaruhi sejumlah kategori visa kerja non-imigran yang lebih kecil, termasuk visa O untuk orang-orang yang "memiliki kemampuan atau prestasi luar biasa."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com