Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Adian Napitupulu, Stafsus: Ada Upaya Pembusukan terhadap Erick Thohir

Kompas.com - 25/06/2020, 09:15 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membantah kabar soal adanya relawan yang mendeklarasikan Erick Thohir menjadi calon presiden diangkat menjadi komisaris di salah satu perusahaan pelat merah.

Dia pun menantang orang yang menyebutkan hal tersebut untuk membuktikannya.

“Tuduhan mengenai ada orang yang deklarasi itu perlu dibuktikan. Enggak ada itu, memang kita tahu ada upaya pembusukan terhadap menteri kita (Erick Thohir),” ujar Arya saat menghadiri forum Satu Meja di Kompas TV, Rabu (24/6/2020) malam.

Menurut Arya, tak logis rasanya Erick Thohir yang baru hitungan bulan menduduki posisi Menteri BUMN mendeklarasikan diri untuk menjadi calon presiden pada 2024.

Baca juga: Terdampak Covid-19, BUMN Ini Minta Suntikan Modal Rp 1,5 Triliun

“Nah, makanya saya bilang kami cari orang itu siapa, saya sampai marah-marah, siapa orang itu. Sangat konyol Pak Erick mau deklarasi jadi presiden, itu konyol. Pasti ini pembusukan,” kata Arya.

Saat ditanya siapa orang yang melakukan pembusukan terhadap Erick Thohir tersebut, Arya enggan mengungkapkannya.

Sebelumnya, politisi PDI-P Adian Napitupulu mengatakan, ada relawan yang mendeklarasikan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjadi calon presiden diangkat menjadi komisaris di salah satu perusahaan pelat merah.

Sayangnya, Adian tak menyebutkan identitas orang yang dia maksud tersebut, termasuk di mana BUMN tempat orang tersebut menjadi komisaris.

Namun, yang pasti orang yang dimaksud Adian tersebut berasal dari golongan milenial.

“Ada satu lagi yang sedang diidentifikasi, milenial ini pernah deklarasi Erick Thohir for president. Kemudian beberapa hari kemudian dia diangkat jadi komisaris. Apa iya alat ukurnya deklarasi presiden baru diangkat jadi komisaris?” ujar Adian saat menghadiri forum Satu Meja di Kompas TV, Rabu (24/6/2020) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com