JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi IV KemenParekraf bidang Industri dan Investasi Fadjar Hutomo mengatakan sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terpukul akibat adanya wabah pandemi Covid-19.
Ia menyebut saat ini ada beberapa langkah yang tengah dipersiapkan oleh pemerintah untuk menggaet lebih banyak wisatawan yang berkunjung ke wisata Indonesia ketika tempat-tempat wisata nanti resmi dibuka.
"Situasi pandemi ini mengubah behavior para customer atau wisatawan, mereka akan lebih care atau lebih peduli lagi pada kesehatan mereka. Para wisatawan pun pastinya akan memilih destinasi-destinasi yang memberikan rasa aman kepada pengunjungnya baik aman secara fisik, aman secara kesehatan dan aman dari segi protokolnya," ujarnya dalam pressconference virtual, Kamis (25/6/2020).
Baca juga: Bank Dunia Sarankan Pemerintah Lebih Serius Kendalikan Penggunaan Air Tanah
Oleh sebab itu, kata dia, pemerintah perlu membangun kepercayaan para wisatawan asing yang ingin berkunjung ke Indonesia.
Fadjar juga membeberkan ada 4 langkah strategis yang dilakukan pemerintah untuk membangun kepercayaan para wisatawan agar mau berkunjung ke Indonesia.
Pertama yaitu melakukan penyusunan program Cleanliness, Health and Safety (CHS). Program kebersihan, kesehatan dan keamanan atau CHS ini kata dia, akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan industri pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) serta kementerian atau lembaga terkait.
Baca juga: Dicecar DPR soal Rugi Rp 38 Triliun, Ini Kata Bos PLN
"Nantinya apabila protokol ini sudah selesai akan disusun dalam bentuk video edukasi dan handbook yang nantinya akan diberikan kepada para pelaku usaha pariwisata," katanya.
Kedua, program CHS ini akan dilakukan simulasi atau uji coba. Ia menyebut simulasi ini nanti akan dilakukan dengan ketat dan disiplin.
Ketiga, melakukan sosialisasi atau pelatihan kepada para petugas destinasi.
"Lalu yang keempat apabila semuanya sudah dilakukan maka kami akan resmi mempublikasikannya kepada para pelaku wisata, masyarakat hingga pelaku wisata domestik dan internasional," kata dia.