Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga: Kuartal II Indonesia Sudah Masuk Zona Resesi

Kompas.com - 26/06/2020, 19:54 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Imbas pandemi Covid-19 terhadap perekonomian nasional diproyeksikan akan lebih parah pada kuartal II 2020 dibandingkan kuartal sebelumnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahkan memprediksikan, pada kuartal II tahun ini Indonesia sudah akan memasuki resesi.

Hal tersebut sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2020 yang akan berada di zona negatif.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Bloomberg, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 berada di level - 3,1 persen.

Baca juga: Imbas Corona, OECD Prediksi Resesi Global Terburuk dalam 100 Tahun

Menurutnya, hal tersebut diakibatkan mandeknya perekonomian nasional selama pandemi Covid-19, khususnya ketika berbagai wilayah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Berbagai negara memang di kuartal I masih positif, temrasuk Indonesia, China dan India. Tapi dalam kuartal dua diperkirakan kita sudah masuk ke dalam zona negatif, diperkirakan kita kuartal II karena kemarin PSBB ini kemarin kita sudah masuk zona resesi juga," tuturnya dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (26/6/2020).

Jika mengacu pada data yang dihimpun Bloomberg, Indonesia akan mengalami resesi pada kuartal III 2020. Pada Juli-Agustus 2020, pertumbuhan ekonomi nasional diprediksi masih berada di zona negatif, - 1 persen.

Oleh karenanya, untuk mengantisipasi hal tersebut, Airlangga menilai perlu adanya keseimbangan antara pencegahan penyebaran Covid-19 dan perbaikan perekonomian nasional.

Baca juga: Bos BI "Pede" Indonesia Bisa Lolos dari Resesi Ekonomi

Dengan demikian, pemerintah memutuskan untuk menerapkan protokol tatanan normal baru atau new normal, guna menggerakan kembali roda perekonomian namun tetap menekan penyebaran Covid-19.

"Penting bagi kita melakukan langkah-langkah yang bisa juga me-restart perekonomian, sehingga sosial perekonomian tidak jatuh lebih dalam lagi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com