Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Virus Corona, Nike Rugi Rp 11,2 Triliun

Kompas.com - 28/06/2020, 14:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Raksasa perlengkapan olahraga Nike secara mengejutkan melaporkan kerugian. Ini adalah dampak terganggunya bisnis akibat pagebluk virus corona.

Pandemi menyebabkan pendapatan Nike anjlok, meskipun penjualan daring atau online melonjak.

Dilansir dari AFP, Minggu (28/6/2020), Nike melaporkan kerugian sebesar 790 juta dollar AS atau setara sekira Rp 11,2 triliun (kurs Rp 14.261 per dollar AS) pada kuartal yang berakhir pada 31 Mei 2020.

Baca juga: Saham McDonalds hingga Nike Rontok akibat Virus Corona

Adapun pendapatan Nike anjlok 38 persen menjadi 6,3 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 89,8 triliun. Ini menyusul merosotnya penjualan Nike di sebagian besar negara di seluruh dunia.

Di kawasan Amerika Utara, yang merupakan pasar terbesar Nike, penjualan dilaporkan anjlok 46 persen menjadi 2,2 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 31,3 triliun.

Nike menyatakan, sebanyak 90 persen tokonya tutup selama setidaknya delapan pekan atau dua bulan hingga berakhirnya periode kuartal lalu, yakni 31 Mei 2020, di tiga dari empat kawasan operasionalnya. Adapun pengecualian terjadi di kawasan China.

Walaupun demikian, penjualan online melonjak 75 persen selama periode tersebut.

Baca juga: Nike Berhenti Jual Produk di Amazon

Nike adalah salah satu perusahaan besar pertama yang melaporkan ambrolnya kinerja keuangan akibat virus corona.

Nike memiliki kalender fiskal yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan lainnya, di mana kuartal IV berakhir pada 31 Mei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com